Polda Metro Jaya Pastikan Situasi Jakarta Pascademo Kondusif

9 Oktober 2020 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah petugas membersihkan puing Halte Bus Trans-Jakarta Tosari yang hangus saat kericuhan unjuk rasa menolak Omnibus Law di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Jumat (9/10). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petugas membersihkan puing Halte Bus Trans-Jakarta Tosari yang hangus saat kericuhan unjuk rasa menolak Omnibus Law di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Jumat (9/10). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polda Metro Jaya memastikan keamanan di Jakarta usai kerusuhan saat ujuk rasa menolak Omnibus Law, berjalan kondusif.
ADVERTISEMENT
"Sampai dengan saat ini kondisinya sudah kondusif," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat (9/10).
Sejumlah petugas membersihkan puing Halte Bus Trans-Jakarta Tosari yang hangus saat kericuhan unjuk rasa menolak Omnibus Law di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Jumat (9/10). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Sebelumnya demo terjadi pada Kamis (8/10) sejak pagi hingga malam hari. Sejumlah fasilitas umum dirusak oleh oknum yang berniat untuk merusuh. Sejauh ini total 1.192 orang diamankan petugas.
Selain itu, fasilitas umum juga turut dirusak massa perusuh. Mulai dari Halte TransJakarta hingga Stasiun MRT.
Saat ini polisi tengah menyelidiki insiden perusakan itu dan memburu para pelaku.
"Sampai dengan detik ini memang ada 1.192 kita amankan," jelasnya.
Sejumlah petugas membersihkan puing Halte Bus Trans-Jakarta Tosari yang hangus saat kericuhan unjuk rasa menolak Omnibus Law di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Jumat (9/10). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Polisi juga menjelaskan bahwa pelaku utama dalam kerusuhan saat aksi adalah anarko. Siapa mereka?
"1.192 ini saya katakan adalah anarko, tapi profesi mereka berbeda-beda. Anarko itu bukan profesi, anarko itu orang yang niat melakukan kerusuhan," jelas Yusri.
ADVERTISEMENT
Dari oknum anarko yang ditangkap itu ada juga yang berprofesi sebagai mahasiswa dan pekerja, namun hanya sedikit. Dan mereka berdemo memang bukan untuk menyalurkan aspirasi, tetapi untuk membuat rusuh.
"Tetapi memang tujuannya ini bukan bergabung dengan teman-teman yang serikat yang memang tujuannya menyampaikan pendapat menolak UU Ciptaker. Tujuannya untuk membuat rusuh," ucap Yusri.