Polda Kalteng: Polisi yang Amankan Demo di Seruyan Tak Dibekali Peluru Tajam

7 Oktober 2023 21:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Polisi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Polisi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Polda Kalimantan Tengah angkat bicara mengenai kabar satu orang yang tewas akibat tertembak polisi dalam aksi unjuk rasa berujung ricuh di kawasan PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP), Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Sabtu (7/10).
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji mengatakan, pihaknya masih perlu melakukan pengecekan di rumah sakit untuk mendata korban akibat kejadian itu.
Termasuk menyelidiki penyebab kematian dari satu demonstran yang dikabarkan ditembak oleh polisi itu.
"Ini sedang kami lakukan tes, cek ke rumah sakit, apa dia betul meninggal karena luka tembakan atau bukan. tentunya ini kita lakukan proses penyelidikan," kata Erlan saat dihubungi, Sabtu (7/10).
Dalam pengamanan aksi unjuk rasa yang dilaksanakan, Polda Kalteng menerjunkan personel dari satuan Brimob dan Sabhara. Diklaim Erlan, mereka tak dibekali dengan peluru tajam.
"Karena anggota di lapangan baik dari Brimob maupun Sabhara yang melaksanakan pengamanan itu tidak dibekali dengan peluru tajam. Hanya dibekali gas air mata, kemudian peluru hampa dan peluru karet," jelas Erlan.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, Erlan memastikan akan menindak tegas anggota yang terbukti melakukan penembakan terhadap para demonstran.
"Dan apabila nanti hasil penyelidikan atau investigasi ternyata ada anggota yang melanggar, tentunya kita tegas akan melakukan penindakan terhadap anggota tersebut," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur mengatakan, ada 3 orang yang terkena tembakan dari polisi saat kericuhan terjadi. Satu di antaranya tewas.
"Aparat kepolisian Polres Seruyan dan Polda Kalteng menembaki warga Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah yang sedang melakukan aksi menuntut haknya di PT. HMBP 1 (Best Agro International Group)," kata Isnur lewat keterangan tertulisnya.
"Informasi yang di dapatkan dari lapangan terdapat 3 orang warga yang terkena tembakan, 2 orang mengalami luka berat dan 1 orang meninggal dunia di lokasi," ucap Isnur.
ADVERTISEMENT