PKS Sedih Prabowo-Sandi Akhirnya Masuk Kabinet Jokowi: Backfire

29 Desember 2020 16:29 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) tiba di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) tiba di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bergabungnya Sandiaga Uno ke dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf, menggenapkan kekecewaan masyarakat yang semula mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Potret itu ditunjukkan PKS yang mengaku sedih dengan keputusan Prabowo-Sandi kini jadi anak buah Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Saya lebih sedih lagi ketika Pak Prabowo dengan Bang Sandi masuk dalam pemerintahan," ucap Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera dalam diskusi survei SMRC, Selasa (29/12).
Mardani menyebut, Prabowo-Sandi diharapkan menjadi simbol oposisi setelah pertentangan hebat yang memecah masyarakat pada dua kelompok di 2019. Tapi kekuatan penyeimbang itu justru melemah dengan masuknya Prabowo-Sandi di kabinet.
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno usai dilantik, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12). Foto: Agus Suparto/Setpres
"Ini tidak ada baper, tapi saya cuma perlu berpikir bahwa demokrasi perlu diperkuat dengan ada kelompok penyeimbang yang kokoh. Demokrasi itu kompetisi. Ada perbedaan yang difasilitasi, bukan kesatuan yang dipaksakan," tutur anggota DPR itu.
Dia menyesalkan pertentangan di 2019 ternyata berujung kompromi. Mardani menyebutnya backfire (bumerang). Dampaknya, PKS yang paling tegas mendeklarasikan diri oposisi, tidak punya suara dukungan di DPR dalam menyikapi keputusan-keputusan terkait kebijakan pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Boleh saja Pak prabowo dan Sandi gabung, tapi rakyat di bawah ini loh dampaknya terhadap yang saya menyebut backfire gitu loh," kata Mardani.
"Kalau voting 81-72, ya kalah terus. Kebijakan publik kita makin berjalan dari masyarakat," pungkasnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.