PKB Tepis Minta Kursi jika Gabung Pemerintahan: Kita Tunggu Prabowo Dilantik

29 April 2024 20:03 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) berdiri bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) usai melakukan pertemuan di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (24/4/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) berdiri bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) usai melakukan pertemuan di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (24/4/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden terpilih Prabowo Subianto telah bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada (24/4) di DPP PKB, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Pertemuan itu dianggap sinyal PKB akan bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Waketum PKB Jazilul Fawaid menyebut, partainya tak pernah meminta jatah kursi sebagai syarat jika mereka bergabung pemerintahan.
“PKB berkoalisi sejak dulu kan enggak pernah bicara soal bagi-bagi kursi menteri?” kata Jazilul kepada wartawan di DPP PKB, Jakarta, Senin (29/4).
Jazilul menyebut, kursi menteri sepenuhnya menjadi hak prerogatif Prabowo. Maka dari itu, PKB menunggu hingga Prabowo resmi dilantik.
“Kita tunggu aja nanti Pak Prabowo dilantik beliau yang punya prerogatif Pak Prabowo yang akan membagi,” ujarnya.
Waketum PKB, Jazilul Fawaid saat berada di studio Info A1 kumparan di Jakarta, Rabu (15/11/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sebelumnya, Cak Imin mengatakan sinyal partainya bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran sudah sangat jelas. Bahasa Jawanya, cetho welo welo, sehingga tidak perlu diragukan lagi.
“Saya rasa sudah tidak harus dijawab karena sudah cetho welo welo (jelas banget) sudah barang jelas, jelas terpampang masih ditanyakan lagi, itu namanya meragukan,” kata Cak Imin saat ditanya mengenai sikap politik partainya di pemerintahan Prabowo-Gibran, Kamis (25/4).
ADVERTISEMENT