Pilot Smart Air yang Jatuh di Tarakan Dirawat di RS

11 Maret 2024 11:31 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Team SAR dari Satbrimob Polda Kaltara mengevakuasi korban pesawat Smart Air yang jatuh. Foto: Kabid Jumas Polda Kaltara
zoom-in-whitePerbesar
Team SAR dari Satbrimob Polda Kaltara mengevakuasi korban pesawat Smart Air yang jatuh. Foto: Kabid Jumas Polda Kaltara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim gabungan Basarnas telah mengevakuasi pilot Smart Air, Captain M Yusuf, dari lokasi jatuhnya pesawat di Tarakan, Kaltara, Minggu (10/3). Dia merupakan satu-satunya yang selamat, sedangkan rekannya Deni, meninggal di lokasi.
ADVERTISEMENT
Humas Basarnas Tarakan, Buhardi mengatakan, pilot Smart Air sudah berada di rumah sakit. Dia menjalani perawatan medis.
"Dirawat di rumah sakit," kata Buhardi kepada kumparan, Senin (11/3).
Captain Yusuf belum dapat berkomunikasi, Buhardi menyebut, kondisi terakhir saat ditemukan dalam keadaan lemas dan sadarkan diri.
Diduga lokasi jatuhnya pesawat Smart Air di Tarakan. Foto: Dok. Istimewa
"Kondisi sadar tapi lemas," jelasnya.
Pesawat yang mengangkut 21 item dengan berat 583 itu diawaki oleh pilot Captain M Yusuf dan seorang mekanik bernama Deni. M Yusuf merupakan warga Bekasi Selatan sedangkan Deni berasal dari Pangandaran.
Pesawat tersebut hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Tarakan, Jumat (8/3) pukul 08.25 WITA. Pesawat yang mengangkut gula, pasta gigi, kopi, hingga permen itu seharusnya mendarat di Binuang, Krayan, Nunukan, pada pukul 09.25 WITA di hari yang sama.
ADVERTISEMENT