Pesawat Osprey Jatuh di Australia saat Latihan Gabungan, 23 Marinir AS Luka-Luka

27 Agustus 2023 14:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah pesawat MV-22 Osprey mendarat saat latihan bersama Amfibi Jepang dengan personel Korps Marinir AS di area pelatihan Higashifuji di Gotemba, Prefektur Shizuoka pada Selasa (15/3/2022). Foto: Charly Triballeau/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah pesawat MV-22 Osprey mendarat saat latihan bersama Amfibi Jepang dengan personel Korps Marinir AS di area pelatihan Higashifuji di Gotemba, Prefektur Shizuoka pada Selasa (15/3/2022). Foto: Charly Triballeau/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pesawat jenis Bell Boeing V-22 Osprey buatan Amerika Serikat jatuh di sebuah pulau terpencil di Australia, saat mengikuti latihan militer gabungan pada Minggu (28/8).
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 23 penumpang yang terdiri dari personel militer AS mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut.
Dikutip dari AFP, pesawat Osprey itu jatuh di Pulau Melville — lokasi terpencil berjarak sekitar 60 km di sebelah utara Australia di Laut Timor bagian timur, Northern Territory.
Menurut Komisaris Polisi Northern Territory, Michael Murphy, lima marinir telah diselamatkan dari lokasi jatuhnya pesawat. Mereka diterbangkan ke Rumah Sakit di Darwin, dengan salah satu korban luka dilaporkan dalam kondisi kritis.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengkonfirmasi bahwa seluruh korban luka adalah marinir AS.
"Pada tahap awal yang kritis ini, fokus kami adalah pada respons insiden dan memastikan keselamatan mereka yang terlibat," kata Kementerian Pertahanan Australia dalam pernyataan terpisah.
ADVERTISEMENT
Adapun pesawat Osprey tersebut sedang berpartisipasi dalam latihan militer gabungan bernama 'Predators Run'. Latihan yang mencakup taktik perang ini melibatkan ribuan tentara dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
"Pesawat tiltrotor Bell Boeing V-22 Osprey jatuh di Pulau Melville selama Latihan Predators Run, yang melibatkan militer Amerika Serikat, Australia, Indonesia, Filipina, dan Timor Leste," demikian ungkap Kementerian Pertahanan Australia.
Menurut Angkatan Udara AS, Osprey adalah pesawat terbang tilt-rotor yang menggabungkan fitur-fitur helikopter dan pesawat turboprop. Fitur ini memungkinkan pesawat tersebut untuk terbang lebih cepat, serta lepas landas dan mendarat secara vertikal.