Peringati Kamis Putih, Paus Fransiskus Cuci Kaki 12 Napi
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
"Hukuman mati menutup harapan, itu bukanlah ajarah Kristiani dan tidaklah sesuai dengan nilai kemanusiaan," kata Paus Fransiskus saat menyambangi penjara Regina Coeli di pusat Kota Roma, Italia, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (29/3).
Ke-12 narapidana pria itu berasal dari Italia, Filipina, Maroko, Moldavia, Kolombia, dan Sierra Leone. Delapan terpidana beragama Katolik, dua beragama Islam, satu terpidana Kristen Ortodoks, dan satu terpidana beragama Buddha.
Perayaan Kamis Putih sendiri merupakan ritual mengingat kerendahan hati Yesus terhadap 12 Rasulnya pada malam perjamuan terakhir. Dalam ajaran Kristiani, Yesus digambarkan membasuh kaki para murid-muridnya. Sebuah tindakan yang menyimbolkan penyerahan diri, pembersihan, pengampunan, dan ibadah.
Dalam khotbahnya di hadapan para narapidana, Paus juga mengatakan banyak perang yang dapat dihindari jika lebih banyak pemimpin yang memposisikan diri sebagai seorang hamba, bukan komandan.
ADVERTISEMENT
Sejak terpilih pada 2013, Paus Franciskus telah menyerukan larangan hukuman mati di seluruh dunia. Namun apa yang disampaikan Paus itu rupanya tak lepas dari kritik. Beberapa di antaranya datang dari kalangan Gereja konservatif di Amerika Serikat, yang menilai hukuman mati sebagai sesuatu yang dibolehkan.
Selama berabad-abad lalu, posisi gereja Katolik di seluruh dunia memang mengizinkan eksekusi hukuman mati. Namun, pandangan itu kian berubah di bawah naungan Paus sebelumnya, Paus Yohanes Paulus yang telah meninggal pada 2005 lalu.
Pada Jumat Agung, Paus Franciskus akan memimpin prosesi Via Crucis (Jalan Salib) di Colosseum, Roma. Sementara pada Sabtu malam, Paus juga diagendakan untuk memimpin ibadah Paskah dan pada Minggu Paskah dia akan menyampaikan pesan “Urbi et Orbi” kepada masyarakat dunia.
ADVERTISEMENT