Penyanderaan di Kereta Swiss, Pelaku Ditembak Mati Polisi

9 Februari 2024 15:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota polisi memeriksa bagian dalam kereta, tempat penumpang yang melakukan perjalanan dari Yverdon ke Sainte-Croix sebelumnya disandera, di Essert-Sous-Champvent, Swiss barat pada 9 Februari 2024. Foto: Fabrice Coffrini/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Anggota polisi memeriksa bagian dalam kereta, tempat penumpang yang melakukan perjalanan dari Yverdon ke Sainte-Croix sebelumnya disandera, di Essert-Sous-Champvent, Swiss barat pada 9 Februari 2024. Foto: Fabrice Coffrini/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyanderaan terjadi di sebuah kereta sebelah barat Swiss pada Kamis (8/2). Polisi berhasil membunuh pelaku dan seluruh penumpang yang disandera selamat.
ADVERTISEMENT
Keterangan mengenai situasi penyanderaan itu diungkap otoritas Swiss. Juru bicara kepolisian setempat Jean-Christophe Sauterel menyebut pelaku dilengkapi senjata tajam.
Anggota polisi memeriksa bagian dalam kereta, tempat penumpang yang melakukan perjalanan dari Yverdon ke Sainte-Croix sebelumnya disandera, di Essert-Sous-Champvent, Swiss barat pada 9 Februari 2024. Foto: Fabrice Coffrini/AFP
"Pada tahap investigasi, motif dari pelaku belum diketahui," ucap Sauterel seperti dikutip dari AFP.
Dia menambahkan identitas pelaku sudah diketahui. Akan tetapi belum bisa diungkap karena investigasi mendalam masih dilakukan.
Menurut kepolisian, pelaku ditembak mati karena mencoba menyerang polisi dengan senjata tajam.
Anggota polisi memeriksa bagian dalam kereta, tempat penumpang yang melakukan perjalanan dari Yverdon ke Sainte-Croix sebelumnya disandera, di Essert-Sous-Champvent, Swiss barat pada 9 Februari 2024. Foto: Fabrice Coffrini/AFP
Total yang disandera sebanyak 15 orang terdiri dari 14 penumpang dan satu kondektur. Sebelum pelaku ditembak mati penyanderaan berlangsung selama kurang lebih empat jam.
Sauterel menjelaskan, pelaku sempat memaksa kondektur kereta berhenti di Yverdon. Saat itu pula polisi menerima panggilan darurat dari penumpang.
Negosiasi diketahui sempat dilakukan lewat whatsapp dengan pelaku. Polisi dibantu penterjemah bahasa Farsi, bahasa utama Iran, saat negosiasi.
Suasana saat penumpang yang melakukan perjalanan dari Yverdon ke Sainte-Croix sebelumnya disandera, di Essert-Sous-Champvent, Swiss barat pada 9 Februari 2024. Foto: Fabrice Coffrini/AFP
Setelah negosiasi polisi memutuskan menyerbu kereta. Tindakan itu diambil demi menjauhkan pelaku dari para penyandera.
ADVERTISEMENT
Teror seperti penyanderaan jarang terjadi di Swiss. Terakhir kali kejadian serupa terjadi pada Januari 2022. Ketika itu panyendaraa terjadi di sebuah perusahaan.
Saat itu pelaku meminta akses ke tempat logam mulia. Tetapi, pelaku kabur tanpa hasil jarahan.