Penjual Pistol ke Zakiah Aini Pernah Gabung dengan Abu Bakar Ba’asyir

7 April 2021 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Wajah pelaku yang jual Airgun ke Penyerang Mabes Polri. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wajah pelaku yang jual Airgun ke Penyerang Mabes Polri. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkap fakta soal mantan napi tindak pidana terorisme (napiter) Muchsin Kamal yang ditangkap Densus 88, Kamis (1/4).
ADVERTISEMENT
Muchsin Kamal merupakan penjual pistol Airgun ke penyerang Mabes Polri, Zakiah Aini.
Juru Bicara BNPT, Brigjen Pol Eddy Hartono mengatakan, Muchsin Kamal pernah menjadi anggota terorisme di bawah pimpinan Abu Bakar Ba’asyir. Namun, Ia telah menjalani program deradikalisasi.
Air Gun, pistol yang digunakan Zakiah Aini saat menyerang Mabes Polri. Foto: Dok. Polri
“Bahwa benar yang bersangkutan telah mengikuti program deradikalisasi di luar lapas sejak 2016 karena tergabung dengan kelompok Janto Aceh di bawah pimpinan Abu Bakar Ba’asyir,” kata Eddy kepada kumparan, Selasa (6/4).
Eddy menuturkan, kasus penjualan pistol ke Zakiah Aini merupakan wewenang hukum dari Densus 88. Pihaknya tidak mengetahui bagaimana Muchsin mendapatkan akses jual beli pistol.
Dari informasi yang diperolehnya, Eddy menyebut, Muchsin masih menjadi saksi dalam kasus jual beli pistol tersebut.
Abu Bakar Ba'asyir di RSCM. Foto: Helmi Afandi/kumparan
“Bahwa masih diserahkan di proses hukum, sekarang masih jadi saksi baiknya kita tunggu hasil penyelidikan,” ujar Eddy.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Densus 88 menangkap Muchsin Kamal alias Imam Muda di Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis (1/4) lalu. Pelaku merupakan penjual pistol Airgun ke penyerang Mabes Polri, Zakiah Aini (25).
Dari rekam jejaknya, Muchsin ternyata seorang mantan napi kasus terorisme. Dia sempat menyerahkan diri ke kantor polisi lalu menjalani hukuman. Seorang rekan menyebut, Muchsin pernah ikut program deradikalisasi BNPT. Sehingga dia yakin Muchsin sudah bebas dari paham radikalisme.