Pengusaha Mebel Ngeluh ke Ganjar: Order Turun, Dapat Stan di Pojok
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan itu, Ganjar dicurhati salah seorang perajin mebel, Warsino.
Mulanya, Ganjar sempat bertanya jenis mebel yang diproduksi oleh para perajin di Desa Bulakan itu.
"Mebelnya nopo mawon niku? (Mebelnya apa saja itu?)" tanya Ganjar.
"Kursi, meja, tempat tidur, lemari, Pak," jawab para perajin.
Kemudian, eks Gubernur Jawa Tengah itu mengajak Warsino berbincang. Saat itu ia langsung dicurhati.
"Kami mewakili teman-teman klaster mebel Bulakan, Pak. Di Bulakan banyak potensi UMKM, terutama mebel, batik tulis, terus ada kemudian ternak kambing maupun sapi. Dan kelak kalau bapak terpilih menjadi presiden, banyak keluhan di Bulakan terkait mebel, Pak," ucap Warsino.
Keluhan pertama yang disampaikannya adalah sempat mengalami penurunan order (pesanan) efek COVID-19.
"Yang pertama, di Bulakan untuk pelaku mebel itu lebih dari 200 orang. Waktu ramai, tiap satu pelaku itu, punya tukang kisaran 5-10 [orang], Pak," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Tapi, berjalannya waktu memang pernah terjadi penurunan order sekitar hampir 50 persen, Pak, waktu COVID-19," terangnya.
Tak hanya itu, Warsino juga menyampaikan aspirasinya kala sebelumnya sempat menghadiri pameran di Jakarta.
"Dan kami dari klaster mebel Bulakan memang sudah beberapa kali mendapat kesempatan pameran di Jakarta, akan tetapi banyak keluhan dari teman-teman mendapatkan fasilitas stan, itu mohon maaf lokasinya tempatnya paling ujung, Pak," tuturnya.
"Paling enggak posisinya yang agak strategis, Pak, karena mohon maaf yang lokasinya strategis itu otomatis pengusaha yang modalnya luar biasa. Jadi untuk UMKM, [bisa] lebih diberi kesempatan untuk pameran, Pak," pungkasnya.
Mendengar keluhan itu, Ganjar merespons agar para pengusaha mebel juga perlu menyiapkan sistem pameran secara digital, melalui website maupun media sosial.
ADVERTISEMENT
"Kalau pameran ada banyak cara sebenarnya. Tidak hanya sekadar tempat strategis, tapi sekarang sudah bisa mulai menyiapkan pameran yang ke dunia digital. Tidak hanya pas pameran-pameran, tapi juga masuk ke website," kata dia.
"Ini produk-produk yang sudah bagus, sudah dikurasi, kualitasnya oke, kita bisa taruh di situ," jelasnya.
Dengan begitu, Ganjar mengungkapkan bahwa akan turut membantu pemasaran barang yang akan dijual.
"Pemasarannya tiap hari, dan orang akan bisa mengakses, jadi nanti kalau mau lihat pamerannya, dia sudah bisa melalui website," katanya.
"Zaman sekarang sudah bisa gitu. Kalau enggak bisa [di] website, juga bisa pakai akun media sosial. Dengan cara itu orang akan gampang melihat, oh desainnya bagus," lanjutnya.
"Jadi sebenarnya pameran yang fisik itu hanya salah satu, salah yang lainnya dengan website itu tadi, tentu lebih cepat, karena sekarang orang di seluruh dunia kalau mau nyari mebel enggak nunggu ada pameran di mana, enggak, langsung buka Google, gitu," terangnya.
ADVERTISEMENT