Pengamen Jimbe di Bogor Keroyok Sopir: Dipicu Amarah, Ditegur Jangan Masuk Bus

2 Januari 2024 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Jimbe. Foto: Ibenk_88/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jimbe. Foto: Ibenk_88/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Dishub Kota Bogor, Rico, menjadi saksi mata saat sekelompok pengamen mengeroyok seorang sopir bus PO Pusaka, di sekitar Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), Bogor, Minggu (31/12/2023).
ADVERTISEMENT
Pengeroyokan itu viral: Terlihat sopir sudah terkapar di aspal dan terus saja dikeroyok. Salah seorang pengamen yang membawa alat musik tabuh jimbe pun menghantamkan jimbe itu ke sopir tersebut.
Awalnya Rico sedang berjaga di Pos Pengamanan Natal dan Tahun Baru, kemudian mendengar ada keributan di Pintu 1 Kebun Raya Bogor menjelang petang.
"Jadi, kami sedang berjaga di pos. Kemudian ada keributan di luar pos antara pengamen dan sopir bus Pusaka," kata Rico, Selasa (2/1).
Rico menduga keributan itu gara-gara pengamen tidak terima atas teguran sopir.
"Sopir itu tidak memperbolehkan pengamen itu masuk. Cuman sepertinya dari pihak pengamen terpengaruh alkohol dan emosinya sedikit labil. Jadi akhirnya kedua pihak itu dibawa ke Pos," kata Rico.
ADVERTISEMENT
"Sopir banyak luka, kepala robek dan benjol. Jimbe dan gitar itu sampai rusak," ujar Rico.

Yang Melerai adalah Istri Korban

Dalam pengeroyokan tersebut, ada seorang emak-emak yang mencoba melindungi sopir tersebut, bahkan dengan beraninya mendekati para pengeroyok untuk menenangkan mereka.
Ternyata emak-emak itu adalah istri korban. "Istrinya itu," kata Rico.
Bagaimana ujung kasus ini?
"Akhirnya damai, diselesaikan secara kekeluargaan," ujar Rico.
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan