Pengadilan Inggris: Penguasa Dubai Perintahkan Peretasan Ponsel Mantan Istrinya

7 Oktober 2021 4:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri dan Wakil Presiden Uni Emirat Arab dan penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum. Foto: Vincenzo PINTO/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri dan Wakil Presiden Uni Emirat Arab dan penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum. Foto: Vincenzo PINTO/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengadilan Inggris pada Rabu (6/10) mengungkapkan, penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum memerintahkan peretasan ponsel mantan istrinya, Putri Haya binti Al Hussein.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, telepon seluler milik Putri Haya dan para pengacaranya diretas menggunakan software Pegasus selama berlangsungnya persidangan hak asuh anak mereka di Kota London.
Putusan Pengadilan Tinggi Inggris mengungkap, Wakil Presiden dan Perdana Menteri Uni Emirat Arab tersebut memberikan “izin tersurat atau tersirat” atas peretasan ponsel Putri Haya.
Hakim ketua, Andrew McFarlane, menyimpulkan Sheikh Mohammed telah “bersiap untuk menggunakan lembaga negaranya untuk mencapai apa yang baginya benar.” Menurut McFarlane, percobaan peretasan dilakukan pada setidaknya enam ponsel.
“Ia telah mengganggu dan mengintimidasi [Putri Haya] sebelum dan sesudah kepergian Putri Haya ke Inggris,” jelas McFarlane.
Diketahui pada Maret 2020 lalu, McFarlane memutuskan adanya kemungkinan Sheikh Mohammed memerintahkan penculikan dua anaknya dari pernikahan yang lain, dan meletakkan Putri Haya sebagai subjek dari “kampanye ketakutan” oleh Sheikh Mohammed.
ADVERTISEMENT
Princess Haya bint al-Hussein, mantan istri penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum. Foto: AFP/KARIM SAHIB
Akibatnya, Putri Haya terpaksa menetap di London pada 2019. Ia meninggalkan UEA bersama dengan dua anak dari pernikahan mereka, yaitu Al Jalila (13) dan Zayed (9).
Usai Sheikh Mohammed melayangkan permohonan untuk membawa kembali kedua anaknya ke UEA, Putri Haya juga melayangkan permohonan perwalian anak (ward of the court).
Penggunaan software Pegasus, yang dapat melacak lokasi seseorang dan membaca pesan singkat serta email mereka, terungkap pada Agustus 2020 lalu. Pengacara andal Cherie Blair, istri dari eks PM Inggris Tony Blair, memperingatkan adanya kecurigaan peretasan kepada tim kuasa hukum Putri Haya.
Sheikh Mohammed menegaskan dirinya tidak mengetahui soal peretasan tersebut. Tetapi, kuasa hukumnya mengatakan negara lain seperti Yordania bisa jadi bertanggung jawab atas upaya untuk mempermalukan sang Penguasa Dubai.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dia juga telah menyangkal seluruh klaim oleh Putri Haya soal kondisi kesejahteraan anak-anak mereka.
"Saya selalu menyanggah tuduhan yang dilayangkan kepada saya, dan saya akan terus melakukannya," ujar Sheikh Mohammed dalam keterangannya, dikutip dari Reuters.
"Sebagai tambahan, penemuan tersebut didasari oleh bukti-bukti yang tak diinformasikan kepada saya maupun penasihat saya. Dengan ini, saya menegaskan bahwa putusan tersebut dibentuk dalam cara yang tidak adil," pungkasnya.