Pengacara Bantah Irjen Napoleon Intimidasi Tommy di Rutan

7 Oktober 2021 21:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terdakwa kasus dugaan suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Irjen Pol Napoleon Bonaparte menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/11). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Terdakwa kasus dugaan suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Irjen Pol Napoleon Bonaparte menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/11). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terpidana suap dan penghapusan red notice Tommy Sumardi mengaku diintimidasi Irjen Napoleon di Rutan Bareskrim Polri. Intimidasi tersebut berupa ancaman pembunuhan.
ADVERTISEMENT
Belakangan memang beredar rekaman percakapan Tommy dengan Napoleon dan Brigjen Prasetijo membahas sejumlah hal. Mereka merupakan terpidana dalam kasus yang sama.
Terkait hal itu, kuasa hukum Napoleon, Ahmad Yani membantah tudingan Tommy. Dia mengatakan, pernyataan Tommy lewat kuasa hukumnya merupakan fitnah.
“Itu fitnah yang baru lagi. Bagaimana ada intimidasi orang yang minta bertemu berkali-kali itu adalah Tommy Sumardi melalui Prasetijo Utama. Gitu loh,” kata Yani lewat keterangannya, Kamis (7/10).
Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Irjen Pol Napoleon Bonaparte bertanya kepada saksi saat menjalani sidang lanjutannya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (14/12). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Menurut Yani, bila memang benar Tommy diintimidasi harusnya suara Tommy dalam rekaman ada rasa ketakutan. Nyatanya, percakapan Tommy dan Napoleon begitu cair:
“Dari dialog itu ketahuan ada intimidasi. Orang ceritanya lancar begitu,” ujar Yani.
Yani menduga ada motif tertentu dari Tommy untuk memojokkan Napoleon. Namun, Dia tak mengungkap motif tersebut.
ADVERTISEMENT
“Tommy Sumardi mau buat fitnah apa lagi melalui pengacaranya,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, kuasa hukum Tommy Sumardi, Dion Pongkor, mengungkapkan Tommy dalam tekanan Napoleon saat membuat pernyataan yang kemudian direkam. Bahkan diancam dibunuh. Insiden itu terjadi di Rutan Bareskrim.
“Di bawah tekanan. Daripada digebuk, bukan cuma digebuk dia jawab Pak Tommy oh ini daripada saya dibunuh katanya. Saya ikutin aja mau dia. Tapi dalam sidang gak pernah dicabut. Kan sumbernyakan di BAP,” kata Dion lewat keterangannya, Kamis (7/10).