Pemudik Dapat Pantau Kondisi Rest Area Lewat Aplikasi RAMS, Apa Itu?

2 April 2024 10:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jasa Marga Tingkatkan Layanan di Rest Area Jelang Mudik 2024, Selasa (2/4/2024) Foto: Dok. Jasa Marga
zoom-in-whitePerbesar
Jasa Marga Tingkatkan Layanan di Rest Area Jelang Mudik 2024, Selasa (2/4/2024) Foto: Dok. Jasa Marga
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business (JMRB), mengoptimalkan teknologi Rest Area Management System (RAMS) untuk memantau kepadatan kendaraan di rest area saat mudik Lebaran 2024.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT JMRB Denny Abdurachman mengatakan, PT JMRB akan mengoptimalkan teknologi pemantauan kepadatan kendaraan di rest area melalui RAMS yang terdapat pada superapp Jasamarga Integrated Digitalmap (JID).
Aplikasi ini digunakan oleh petugas Jasa Marga serta terintegrasi dengan Dynamic Message Sign (DMS) di lajur jalan tol dan aplikasi Travoy, yang dapat diakses langsung oleh pengguna jalan.
"Dengan melihat kapasitas parkir yang terdapat di DMS dan juga memantau kondisi lalu lintas secara seketika di aplikasi Travoy, pengguna jalan dapat mengatur perjalanan dan memutuskan untuk tetap masuk ke rest area terdekat atau ke rest area selanjutnya," kata Denny dalam keterangannya, Selasa (2/4).
"Kami juga mengimbau pengguna jalan untuk tidak memaksakan berhenti di rest area yang terpantau padat dan mematuhi arahan petugas pengatur lalu lintas, serta mencari alternatif keluar jalan tol sejenak untuk mencari tempat istirahat sebelum melanjutkan perjalanan melalui jalan tol," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Ia memastikan 59 rest area dan dua rest area fungsional yang dikelola PT JMRB berfungsi optimal.
Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Rest Area Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) KM 207A, Rabu (20/3/2024). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
PT JMRB juga menyiapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas dan pengaturan arus kendaraan masuk dan keluar rest area. Termasuk memaksimalkan kapasitas kantong parkir kendaraan seiring dengan peningkatan arus lalu lintas di jalan tol saat arus mudik dan arus balik.
Untuk mengantisipasi peningkatan arus lalu lintas di Rest Area Travoy yang juga berpotensi menyebabkan antrean ke jalur utama jalan tol, sesuai dengan diskresi kepolisian, pihaknya akan memberlakukan rekayasa buka-tutup rest area.
"Tujuannya untuk mengurai kepadatan serta berkoordinasi dengan pengelola ruas jalan tol dan PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) selaku anak usaha Jasa Marga di bidang pengoperasian jalan tol. Kami juga akan mengatur arus kendaraan masuk dan keluar rest area serta menyiagakan petugas pengatur lalu lintas dan menyiapkan rambu-rambu portabel," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, pengguna jalan tidak perlu khawatir jika harus keluar jalan tol di tengah perjalanan mudiknya, terutama untuk perjalanan menerus di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa. Hal ini karena tarif di seluruh ruas Jalan Tol Trans Jawa dikenakan berdasarkan jarak yang ditempuh sehingga tidak perlu ada kekhawatiran membayar tarif sebanyak dua kali karena harus keluar dan masuk kembali ke jalan tol.
“Untuk itu kami mohon kerja sama pengguna jalan untuk tidak lagi memaksakan parkir di bahu jalan di sekitar rest area yang ditutup karena padat. Dengan seperti ini, kapasitas lajur jalan tol semakin berkurang sehingga tidak makin padat," kata Denny.
JMRB juga mengimbau pengguna jalan untuk tidak berlama-lama di rest area, maksimal 30 menit, untuk bisa bergantian dengan pengguna jalan lainnya. Pengguna jalan tol juga diimbau untuk membawa perbekalan maupun dapat melakukan take away makanan di rest area.
ADVERTISEMENT