Pemprov DKI Serius Tangani Temuan 2 Kasus Gagal Ginjal Anak di Jakarta

6 Februari 2023 17:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono  menghadiri acara penandatanganan Offering Letter 1.097 Karyawan Palyja dan Aetra serta pembukaan rekening Bank DKI dan Penerimaan Kartu BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan di Jakarta International Park. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menghadiri acara penandatanganan Offering Letter 1.097 Karyawan Palyja dan Aetra serta pembukaan rekening Bank DKI dan Penerimaan Kartu BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan di Jakarta International Park. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua orang anak di Jakarta dilaporkan mengalami gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA). Dalam kasus ini, satu anak meninggal dunia dan satu anak lagi saat ini masih menjalani perawatan intensif.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, memastikan Pemprov DKI serius menangani kasus tersebut.
"Kita serius tangani itu. Tadi pagi saya sudah bicara dengan teman-teman Dinkes untuk mengatasi dan penyebabnya apa," ujar Heru di Balai Kota DKI, Senin (6/2).
Heru mengatakan, Dinkes DKI akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Menkes) mengenai penyebab kemunculan kasus ini.
"Ya itu, koordinasi dengan Kemenkes. Pertama penyebabnya apa, apakah penyebabnya seperti yang lalu, ada beberapa obat ya, saya enggak masuk ke itu, tapi nanti kita cek," ucapnya.
Kasus ini muncul pada akhir Januari 2023 setelah pada Desember 2022 tak ada temuan kasus GGAPA.
Ilustrasi Ginjal. Foto: Shutterstock
Kemenkes merilis dua kasus tersebut. Berikut kronologinya;
Pasien pertama, anak usia 1 tahun
ADVERTISEMENT
25 Januari 2023
-Anak demam dan diberikan obat sirop penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.
28 Januari 2023
-Anak mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (Anuria) kemudian dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta Timur, untuk mendapatkan pemeriksaan.
31 Januari 2023
-Pasien dirujuk ke Rumah Sakit Adhyaksa. Dikarenakan ada gejala GGAPA, maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM, tetapi keluarga menolak dan pulang paksa.
1 Februari 2023
-Orang tua membawa pasien ke RS Polri, Jakarta Timur, dan mendapatkan perawatan di ruang IGD. Pasien sudah mulai buang air kecil.
-Pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi Fomepizole (antidot untuk mengobati GGAPA), namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB, pasien dinyatakan meninggal dunia.
Ilustrasi Gangguan Ginjal pada Anak. Foto: Shutterstock
Pasien kedua, anak usia 7 tahun
ADVERTISEMENT
26 Januari 2023
-Pasien demam dan minum obat penurun panas sirop yang dibeli secara mandiri di apotek. Tidak diinfokan merek obat tersebut.
30 Januari 2023
-Mendapatkan pengobatan penurun demam tablet dari puskesmas.
1 Februari 2023
-Pasien berobat ke klinik dan diberikan obat racikan.
2 Februari 2023
-Pasien dirawat di RSUD Kembangan, Jakarta Barat, kemudian dirujuk ke RSCM.
2 Februari 2023
-Pasien menjalani perawatan di RSCM Jakarta dan hingga saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.