Pelaku yang Todong Pemudik di Cianjur Dibekuk: Geng XTC, Ditembak Imbas Melawan

11 April 2024 15:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
Muhammad Aris Fadilah (25) alias Pelangi, tersangka perampasan dan penganiayaan seorang pemudik pada malam takbir Lebaran 2024 diciduk polisi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Aris Fadilah (25) alias Pelangi, tersangka perampasan dan penganiayaan seorang pemudik pada malam takbir Lebaran 2024 diciduk polisi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muhammad Aris Fadilah (25) alias Pelangi, pelaku perampasan dan penganiayaan seorang pemudik pada malam takbir Lebaran 2024 diciduk polisi.
ADVERTISEMENT
Pelaku ternyata merupakan anggota geng motor XTC. Ia ditangkap di sekitaran rumahnya. Ketika ditangkap, bagian kakinya ditembak karena melawan.
Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, mengatakan pelaku yang sudah ditetapkan tersangka ditangkap di wilayah Kecamatan Warungkondang oleh tim unit 1 Jatanras Satreskrim Polres Cianjur.
"Tersangka perampasan dan penganiayaan seorang pemudik berhasil kita tangkap. Kita terpaksa tembak pada bagian kaki, karena melakukan perlawanan dan mencoba kabur saat akan ditangkap," kata Tono di Mapolres Cianjur, Kamis (11/4).
Muhammad Aris Fadilah (25) alias Pelangi, tersangka perampasan dan penganiayaan seorang pemudik pada malam takbir Lebaran 2024 diciduk polisi. Foto: Dok. Istimewa
Tono mengungkapkan, polisi masih memburu rekan dari pelaku yang turut terlibat dalam aksi itu.
"Dua tersangka masih kita buru, identitas keduanya telah kita kantongi. Segera kita tangkap," jelasnya.
Pelaku dijerat Pasal 170 ayat 2 ke 1e KUHP dan Pasal 2 ayat 1 UU No 12 Tahun 1951 tentang mengubah. "Ancaman hukuman 12 tahun penjara," ucap Toni.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, A (18) pemudik asal Cianjur Selatan menjadi korban penodongan oleh gerombolan bermotor di Jalan Raya Pasirhayam, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (7/4) malam.
Peristiwa itu terjadi saat korban tengah menunggu saudaranya di seputaran Terminal Pasirhayam. Tiba-tiba, terjadi bentrokan antar dua kelompok gerombolan bermotor.
"Saat terjadi bentrokan geng motor, saya tengah duduk karena menunggu saudara dari Bandung mau mudik bareng ke Cianjur Selatan. Tiba-tiba, salah satu dari gerombolan bermotor datang menghampiri dan langsung merampas handphone saya sambil nodongkan golok," kata A, kepada wartawan.
Selain merampas handphone miliknya, kata dia, bentrokan dua gerombolan bermotor itu juga menyebabkan satu orang mengalami luka bacok pada bagian punggungnya.
"Usai bentrokan mereka langsung berhamburan melarikan diri karena dikejar polisi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
A mengaku masih trauma karena selain harus kehilangan handphonenya. A juga sempat di pukul pada bagian dadanya oleh pelaku.