Hendrawan: Relawan Puan Sudah Terbentuk, Operasinya Senyap dan Bukan Pencitraan

28 Juli 2022 12:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketua DPR RI, Puan Maharani saat kunjungan kerja ke Brebes, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2022). Foto: DPR
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR RI, Puan Maharani saat kunjungan kerja ke Brebes, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2022). Foto: DPR
ADVERTISEMENT
Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengungkapkan warga di dapilnya di Jakarta telah membentuk relawan untuk Ketua DPP PDIP Puan Maharani bernama 'Laskar Puan'.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, politikus PDIP Hendrawan Supratikno menyebut meski relawan sudah terbentuk, namun belum vokal dan bukan untuk kepentingan pencitraan.
Hendrawan mengatakan relawan Puan bukan hanya satu. Selain Laskar Puan, ada juga Tim Setia Puan Maharani dan Gerakan Nasional Pendukung Puan Maharani.
Relawan Bu PM (Puan Maharani) sudah cukup banyak. Ada Laskar Puan, Tim Setia Puan Maharani, Gerakan Nasional Pendukung Puan Maharani, dan lain-lain. Kegiatannya mensosialisasikan figur dan prestasi Ibu Puan sebagai Ketua DPR RI,” ujar Hendrawan kepada kumparan saat dimintai tanggapan, Kamis (28/7).
Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (22/7). Foto: Paulina Herasmarinandar/kumparan
Selain memperkenalkan sosok dan prestasi dari Puan sebagai Ketua DPR, Hendrawan menyebut relawan ini melakukan sosialisasi politik dengan operasi senyap dan lobi-lobi yang solutif, bukan untuk dikemas untuk pencitraan.
ADVERTISEMENT
“Yang kami lakukan adalah menyampaikan kepada publik informasi yang mungkin bermanfaat untuk kepentingan kesadaran kolektif kita. Dalam krida politik, Bu PM lebih banyak melakukan operasi senyap, lobi-lobi yang konkret dan solutif, tidak dikemas kepentingan pencitraan,” jelas dia.
Sementara berdasarkan hasil survei Politika Research & Consulting (PRC) terbaru, elektabilitas Ganjar Pranowo berada di angka 46,8%, sementara Puan hanya mendapat 3,6%. Menurut Hendrawan, survei hanya salah satu masukan dan bukan penentu keputusan. Sebab, ada banyak faktor yang jadi pertimbangan.
“Banyak faktor yang dipertimbangkan. Hasil survei hanya salah satu masukan,” pungkasnya.