Pasutri Hilang di Karawang Sempat Pamitan ke Keluarga: Ingin Nenangin Pikiran

9 Mei 2024 15:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasutri di Karawang Hilang Misterius Usai Motor Mogok Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pasutri di Karawang Hilang Misterius Usai Motor Mogok Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Arifin Aliwara (27) dan Erni Nurlaela (27), pasutri asal Cilamaya Kulon, Karawang sempat berpamitan kepada keluarga sebelum dikabarkan hilang misterius sejak Jumat (3/5) lalu.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Tempuran, AKP Gulipar, mengatakan pasutri itu sempat pamit kepada ibu dari pihak istri, Dacih, di Desa Tanjungjaya, Kecamaran Tempuran. Pasutri itu pamit pada 1 Mei 2024, atau dua hari sebelum dikabarkan hilang.
"Erni Nurlaela ngomong ke ibunya 'jangan cariin neng, karena neng pengen menenangkan diri, menenangkan pikiran'," ucap Gumilar menirukan pernyataan ibu dari pasutri itu, Kamis, (9/5).
"Setelah itu kan ditanya sama ibunya, ada permasalahan apa? Dijawabnya ada masalah dari pihak ibu mertua yang tidak sepaham dengan Saudari Erni, karena Erni tinggal 1 rumah dengan ibu mertuanya," katanya.
Dari sana, pasutri itu lantas tidak pernah terlihat lagi hingga saat ini. Keberadaannya tidak diketahui.
"Ibunya juga enggak tahu ada di mana, karena pesannya kan jangan dicariin, gitu," jelas Gumilar.
Konter hp milik Arifin, warga Karawang yang hilang misterius usai motor mogok. Foto: kumparan

Bukan Korban Begal

Di sisi lain, polisi menduga pasutri itu bukanlah korban begal seperti yang ramai diperbincangkan.
ADVERTISEMENT
Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Kusmayadi, menyebut hilangnya pasutri itu lebih disebabkan adanya permasalahan internal keluarga, sehingga memicu keduanya membuat skenario menghilang.
"Bukan (begal), dari penyelidikan kami sejauh ini, itu karena masalah internal di keluarga pihak laki-laki. Jadi menghilang karena faktor kesengajaan karena ada permasalahan, desas-desusnya kan soal warisan segala macam, jadi istilahnya pundung (ngambek)," ucapnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu merasa resah kaitan peristiwa pasutri ini. Dia meminta masyarakat harus jeli menyimpulkan suatu kejadian yang belum pasti kebenarannya.
"Yang jelas mengenai isu-isu seperti itu harus didalami dulu apakah betul kejadiannya seperti itu, makanya masyarakat jangan langsung menyimpulkan terhadap suatu kejadian. Kita lihat latar belakang permasalahannya sebelum mencari tau kebenarannya," jelasnya.
ADVERTISEMENT