Partai-partai Anti-Islam di Eropa

27 Mei 2019 6:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bendera Eropa. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bendera Eropa. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Seperti Indonesia baru-baru ini, Uni-Eropa (UE) juga sedang melaksanakan pesta demokrasi. Warga negara-negara UE sedang memilih perwakilannya yang akan duduk di parlemen UE di Brussels, Belgia. Ada sekitar 400 juta orang yang memiliki hak pilih. Angka tersebut membuat pemilihan ini menjadi pemilihan demokrasi terbesar di dunia dengan 751 kursi yang diperebutkan.
ADVERTISEMENT
Pada pemilihan kali ini, partai-partai dari masing-masing negara yang memiliki ideologi yang sama biasanya akan bersatu dan membentuk suatu partai kelompok yang besar. Misalnya partai konservatif, partai hijau, partai kiri, dan lain sebagainya.
Namun ada yang menarik dari kondisi politik di Eropa akhir-akhir ini. Partai sayap kanan semakin bangkit dan sentimen terhadap umat Muslim juga semakin diperlihatkan oleh partisipan partai-partai tersebut. Jika partai-partai tersebut semakin bangkit, dapat dipastikan kehidupan umat Muslim di Eropa akan menjadi sulit.
Lalu apa saja partai-partai anti-Islam di Eropa tersebut? Berikut adalah beberapa di antaranya yang cukup besar.
Alternative für Deutschland (AfD) di Jerman
AfD adalah partai sayap kanan Jerman yang terkenal dengan sikapnya yang anti-imigran, anti-Euro, dan anti-Islam. Partai ini untuk pertama kalinya mendapatkan kursi dalam parlemen Jerman pada pemilihan nasional tahun 2017 setelah berhasil mendapatkan 13% suara. Partai ini adalah partai oposisi pemerintah terbesar di Jerman.
ADVERTISEMENT
Meskipun mendapatkan cukup banyak suara dalam pemilihan nasional, pada pemilihan parlemen di Uni-Eropa, AfD hanya berhasil mendapatkan satu kursi dari 751 kursi yang ada. Sebelumnya AfD sempat membuat kehebohan karena menerbitkan poster-poster anti-Islam di Jerman.
Ilustrasi Eropa. Foto: Shutter Stock
Partij voor de Vrijheid (PVV) di Belanda
PVV yang juga berarti Partai untuk Kebebasan merupakan partai politik terbesar kedua di Belanda. Partai ini mendapatkan 4 kursi di parlemen Eropa hasil dari pemilihan di tahun 2014. PVV gencar mengadvokasikan upaya mereka untuk membuat Belanda keluar dari Uni-Eropa. Selain itu, PVV juga ingin agar Al-Quran dilarang ada di Belanda dan semua masjid untuk ditutup.
Rassemblement National (RN) di Prancis
Marine Le Pen yang merupakan pemimpin RN menolak secara tegas masuknya imigran ke Prancis. Terutama para imigran yang datang dari negara-negara Islam. Le Pen mengasosiasikan imigran dengan terorisme.
ADVERTISEMENT
Perempuan yang merupakan lawan Emmanuel Macron dalam pemilihan presiden Prancis yang lalu ini juga tidak setuju jika perempuan menggunakan jilbab. Menurutnya, jilbab adalah bentuk Islamisasi budaya Prancis.
Movimento 5 Stelle di Italia
Movimento 5 Stelle yang berarti Gerakan Bintang Lima adalah partai sayap kanan di Italia yang saat ini memimpin negara tersebut. Matteo Salvini yang merupakan politikus partai tersebut saat ini menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri dan juga Menteri Dalam Negeri Italia. Salvini tidak terlalu akur dengan pemerintah negara Uni-Eropa lainnya karena tindakannya yang menutup pelabuhan agar tidak ada pengungsi dari Afrika atau Timur Tengah yang bisa masuk ke Italia. Pengungsi-pengungsi tersebut pun dibiarkan terombang-ambing di tengah laut tanpa makanan.
ADVERTISEMENT
Salvini secara terbuka memanggil partai-partai sayap kanan lain di Eropa untuk menggabungkan kekuatan dan membentuk satu kelompok yang besar setelah pemilihan selesai. Movimiento 5 Stelle memiliki 11 kursi di parlemen Eropa.