Panglima Militer Ukraina: Situasi di Garis Depan Perang dengan Rusia Memburuk

29 April 2024 4:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara Ukraina menggunakan senjata saat latihan militer di wilayah Kharkiv, Ukraina pada Senin (1/5/2023). Foto: Dimitar Dilkoff/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Ukraina menggunakan senjata saat latihan militer di wilayah Kharkiv, Ukraina pada Senin (1/5/2023). Foto: Dimitar Dilkoff/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panglima angkatan bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrsky, mengatakan posisi Kiev di garis depan pertempuran dengan Rusia dalam kondisi memburuk. Rusia telah memperoleh sejumlah kemajuan di medan perang.
ADVERTISEMENT
Pasukan Rusia telah kembali melakukan serangan tahun ini, memanfaatkan keunggulan sumber daya manusia dan senjata untuk terus bergerak maju, khususnya di wilayah timur Donetsk.
“Situasi di garis depan semakin memburuk,” kata Oleksandr Syrsky dalam sebuah pernyataan di Facebook Minggu (28/4) dikutip dari AFP.
Dia mengatakan, pasukan Ukraina telah mundur ke garis pertahanan baru, jauh ke barat di beberapa daerah.
“Musuh telah memusatkan upaya utamanya di beberapa sektor, menciptakan keuntungan yang signifikan dalam hal kekuatan dan sarana,” katanya.
Rusia telah mencapai “keberhasilan taktis di beberapa sektor,” kata dia mengakui.
Howitzer self-propelled Ukraina 2s1 dari 80 brigade Serangan Udara menembak ke arah pasukan Rusia di garis depan dekat Bakhmut, Ukraina, Jumat, 10 Maret 2023. Foto: Evgeniy Maloletka/AP Photo
Kementerian pertahanan Rusia pada hari Minggu mengeklaim pasukannya telah merebut desa Novobakhmutivka di wilayah timur Donetsk – sekitar 10 kilometer (6 mil) utara Avdiivka, yang direbut pada bulan Februari.
ADVERTISEMENT
Pasukan Kiev kalah jumlah di medan perang, dan negara tersebut berjuang untuk merekrut tentara yang cukup untuk menggantikan mereka yang terbunuh, terluka, atau kelelahan akibat perang. Perang Rusia dengan Ukraina kini memasuki tahun ketiga.
Di sisi lain, Ukraina juga menunggu kedatangan senjata dari AS senilai miliaran dolar yang diharapkan akan mengakhiri kekurangan amunisi selama berbulan-bulan dan memungkinkan untuk menstabilkan garis depan.
Namun para pemimpin di Kiev telah memperingatkan bahwa kondisi militer bisa memburuk sebelum hal tersebut terjadi.
Kepala intelijen Ukraina di kementerian pertahanan Kyrylo Budanov mengatakan bulan ini bahwa situasi medan perang kemungkinan akan berada pada titik tersulitnya pada pertengahan Mei hingga awal Juni 2024.