Pangdam Bantah Prajurit Rekam Penganiayaan untuk Laporan ke Atasan: Mereka Iseng

25 Maret 2024 19:42 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Doorstop Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan, Senin (25/3/2024). Foto: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Doorstop Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan, Senin (25/3/2024). Foto: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan, membantah rekaman penganiayaan yang dilakukan Yonif 300/Raider terhadap terhadap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bernama Defianus Kogoya di Papua untuk dikirimkan ke atasan.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, rekaman yang viral itu dibuat hanya untuk iseng, direkam atas inisiatif sendiri.
“Mereka iseng saja merekam sendiri sehingga kemarin tidak tahu bagaimana sehingga muncul jadi viral,” kata Izak kepada wartawan di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Senin (25/3).
Izak mengaku akan sangat marah bila rekaman tersebut dibuat untuk dikirimkan ke atasan si prajurit. “Tidak ada laporan seperti itu,” ungkap Izak.
Konpers di Subden Mabes TNI Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Senin (25/3/2024). Foto: Hedi/kumparan
Dia menegaskan, sebagai Pangdam, dirinya tidak membenarkan ada tindakan kekerasan yang dilakukan siapa pun.
“Saya berusaha untuk membangun penyelesaian konflik permasalahan-permasalahan di Papua dengan pendekatan-pendekatan humanis dengan mengedepankan kearifan lokal, harus selaras dengan bagaimana masyarakat Papua di sana selesaikan masalah,” imbuhnya.
Izak menjelaskan, penganiayaan itu terjadi 3 Februari 2024 dan baru terungkap setelah viral pada 21 Maret. Pihak TNI pun langsung melakukan penyelidikan, memeriksa 42 prajurit dan 13 di antaranya langsung ditahan.
ADVERTISEMENT
Ke-13 prajurit tersebut diduga yang benar-benar melakukan penganiayaan dan berpotensi ditetapkan sebagai tersangka. Mereka kini ditahan di Pomdam III/Siliwangi.