Pakar Soroti Pernyataan Anies soal Ordal: TGUPP Itu Ordal

13 Desember 2023 19:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan saat debat pertama Calon Presiden Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan saat debat pertama Calon Presiden Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pakar kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menyoroti pernyataan capres normor urut 1 Anies Baswedan menyinggung tentang fenomena orang dalam atau ordal.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu dinilai Trubus seperti 'menepuk air di dulang terpercik muka sendiri'.
Trubus menyinggung saat Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Disebutnya juga menaruh ordal atau orang dekat di sejumlah posisi. Ia merinci ada di jajaran Komisaris LRT Jakarta, BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro), hingga Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
"Dia pernah menjabat sebagai gubernur terus ada orang-orang dekatnya juga yang masuk menjabat posisi-posisi "orang dalem". Kayak LRTJ, (eks) Komisaris Jakpro, itu kan orang dekatnya. Yang di TGUPP orang dalam semua," ujar Trubus, Rabu (13/12/2023).
Ketiga capres foto bersama usai debat pertama Calon Presiden Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Karena itu, pernyataan Anies seperti 'menepuk air di dulang terpercik muka sendiri'. Selama Anies menjabat sebagai gubernur, kata Trubus, beberapa orang dekatnya menjabat posisi strategis.
ADVERTISEMENT
"Pernyataannya saya kira akan menjadi bumerang. Jadi kalau memahami "orang dalam" ini kan jadinya seperti terpercik muka sendiri jadinya," terang Trubus.
Trubus juga melihat pernyataan Anies tentang demokrasi yang buruk, terlalu berlebihan. Sebab, Anies terpilih menjadi Gubernur DKI karena diusung partai politik yang menjadi oposisi. Ia juga menilai Anies tidak akan menjadi gubernur jika demokrasi tidak berjalan.
"Kemudian kan dia nyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Ketika memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi, opini," kata Trubus.
Suasana debat pertama Calon Presiden Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Pernyataan Anies saat debat capres, dinilai membuat masyarakat bingung. Justru menimbulkan pertanyaan dan keragu-raguan bagi para pemilih Anies, terutama soal ordal.
"Menyebabkan keragu-raguan orang yang dulunya meyakini dia sebagai pemimpin ke depan, malah jadinya keraguan. Kasihan tim kampanyenya juga," kata Trubus.
ADVERTISEMENT
Saat menanggapi pernyataan Prabowo dalam debat perdana capres di Kantor KPU, Selasa (12/12), Anies merasa fenomena ordal ini menyebalkan karena membuat meritokratik tidak berjalan dan etika luntur.
"Di seluruh Indonesia kita menghadapi fenomena ordal, mau masuk kesebelasan ada ordalnya, mau masuk jadi guru ordal, mau daftar sekolah ada ordal, mau dapat tiket untuk konser, ada ordal. Ada ordal di mana-mana yang membuat meritokratik tidak berjalan, yang membuat etika luntur," kata Anies.
(PNS)