NasDem soal Koalisi dengan PKS-Demokrat Belum Final: Enggak Bisa Kawin Paksa

19 September 2022 17:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP NasDem, Willy Aditya di ruangan fraksi NasDem, Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (19/9/2022).  Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP NasDem, Willy Aditya di ruangan fraksi NasDem, Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (19/9/2022). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPP NasDem, Willy Aditya, membeberkan alasan Demokrat, PKS dan NasDem tak kunjung berkoalisi. Ia menjelaskan, NasDem dengan kedua partai itu belum pernah menjalin kerja sama, sehingga membutuhkan proses pencocokan dua layer di antara ketiga partai itu.
ADVERTISEMENT
"Satu, kami belum pernah bekerja sama sebelumnya. Tentu ini enggak bisa kawin paksa kan, tentu proses pembangunan chemistry di 2 ranah, ranah antarpartai, ranah antara kandidat dengan partai, itu tidak sederhana itu," kata Willy saat ditemui di ruangan Fraksi NasDem, Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/9).
Willy menambahkan, pencocokan kedua layer tersebut harus berjalan bersamaan. Sehingga hal itu menjadi ganjalan masing-masing partai.
"2 layer ini harus berjalan secara simultan. Itu yang beratnya itu, ada orang yang kadang-kadang, misal, kita contoh tetangga, langsung partainya saja. Itu kan 1 layer, sementara ini bekerja dalam 2 ranah lah, 2 dunia, 2 alam, capres-cawapresnya dan partainya," lanjutnya.
Ketum NasDem Surya Paloh dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di NasDem Tower, Kamis (23/6/2022). Foto: Demokrat
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (tengah) dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (keempat kanan) menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers usai pertemuan di Kantor DPP Nasdem, Jakarta. Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Lebih lanjut, Willy menuturkan, saat ini peluang PKS, Demokrat, NasDem untuk berkoalisi sudah mendekati kesepakatan.
ADVERTISEMENT
"Peluangnya ya sejauh ini komunikasi bagus lah. [80 persen] Bisa jadi, kalau kesepakatan beberapa hal terpenuhi," kata dia.
Dalam pembahasan koalisi, Willy menuturkan, partainya bukan hanya membicarakan visi, namun juga membahas permasalahan kebangsaan. Setelah menemukan titik persamaan, pembahasan calon akan berlanjut.
"Bukan hanya visi, berangkat dari problem, habis itu baru kita bersepakat apa yang harus kita lakukan, abis itu baru, oh kalau begini siapa yang cocok," tandas dia.