Nadiem: Sampoerna-Tanoto Foundation Pakai Dana Mandiri di Organisasi Penggerak

28 Juli 2020 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikbud Nadiem Makarim. Foto: Kemendikbud
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Nadiem Makarim. Foto: Kemendikbud
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, Putera Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation tak akan memakai APBN dalam mendukung organisasi penggerak.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangannya, kedua yayasan tersebut dipastikan menggunakan skema pembiayaan mandiri untuk mendukung program tersebut.
"Berdasarkan masukan berbagai pihak, kami menyarankan Putera Sampoerna Foundation juga dapat menggunakan pembiayaan mandiri tanpa dana APBN dalam Program Organisasi Penggerak dan mereka menyambut baik saran tersebut," kata Nadiem dalam keterangannya, Senin (27/7).
Mendikbud Nadiem Makarim saat melakukan rapat kerja dengan Komisi X DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"Dengan demikian, harapan kami ini akan menjawab kecemasan masyarakat mengenai potensi konflik kepentingan, dan isu kelayakan hibah yang sekarang dapat dialihkan kepada organisasi yang lebih membutuhkan,” lanjut dia.
Selain itu, Mendikbud juga berharap organisasi lain seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama hingga Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dapat kembali bergabung dalam Program Organisasi Penggerak.
"Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang timbul dan berharap agar ketiga organisasi besar ini bersedia terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program, yang kami sadari betul masih jauh dari sempurna," ujar Nadiem.
ADVERTISEMENT
Organisasi yang memutuskan menanggung biaya pelaksanaan program secara mandiri, tidak wajib mematuhi semua persyaratan pelaporan keuangan yang sama yang diperlukan untuk Bantuan Pemerintah dan tetap diakui sebagai partisipan Program Organisasi Penggerak.
Meski begitu, Kemendikbud tetap akan meminta laporan pengukuran keberhasilan program dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Instrumen pengukuran yang digunakan antara lain Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter untuk SD dan SMP atau Instrumen capaian pertumbuhan dan perkembangan anak untuk PAUD.
“Sekali lagi, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian besar terhadap program ini. Kami yakin penguatan gotong-royong membangun pendidikan ini dapat mempercepat reformasi pendidikan nasional yang diharapkan kita semua," tutup Nadiem.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini: