Muhadjir: Bahasa Belanda di GPIB Immanuel Bisa jadi Warisan Budaya Tak Benda

24 Desember 2023 20:42 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy, Kapolri Listyo Sigit, hingga Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi meninjau ibadah malam Natal di GPIB Immanuel Jakarta, Minggu (24/12/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy, Kapolri Listyo Sigit, hingga Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi meninjau ibadah malam Natal di GPIB Immanuel Jakarta, Minggu (24/12/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
Gereja Immanuel atau GPIB Immanuel Jakarta di Gambir, Jakarta Pusat, kini menggunakan Bahasa Indonesia dalam pelaksanaan ibadah Natal. Padahal sejak berdiri pada Agustus 1839, gereja peninggalan zaman Belanda itu menggunakan Bahasa Belanda saat ibadah Natal.
ADVERTISEMENT
Berkaitan dengan ini, Menko PMK Muhadjir Effendy, bicara soal potensi dikembalikannya penggunaan Bahasa Belanda saat ibadah tersebut. Menurut Muhadjir, jika ada inisiatif, maka pihaknya dapat mengupayakan budaya ini dikembalikan.
"Itu tergantung inisiatif. Dari pihak yang berkepentingan. Nanti misalnya kalau memang itu dianggap penting dan memang punya reasoning yang bisa diterima, itu bisa diusulkan melalui Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek," kata Muhadjir usai meninjau penyelenggaraan ibadah malam Natal di GPIB Immanuel Jakarta, Minggu (24/12).
Tokoh Muhammadiyah itu mengatakan, penggunaan Bahasa Belanda di GPIB Immanuel Jakarta saat Natal bahkan bisa ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda.
"(Kalau ada inisiatif) nanti akan ada dewan pertimbangan, dewan penilai termasuk melibatkan Kemenko PMK. Silakan saja kalau memang itu dianggap bagian dari keistimewaan atau cagar budaya non benda, bisa dilakukan (dilestarikan pemerintah)" tandas dia.
ADVERTISEMENT
Pada 2019, Gereja Immanuel masih menggunakan Bahasa Belanda dalam sejumlah ibadah Natal. Namun, ibadah Natal menggunakan Bahasa Belanda tak lagi digunakan sejak masa pandemi COVID-19.