Muhadjir Akui Penanganan Kemiskinan dan Stunting Belum Tepat Sasaran

11 Februari 2020 14:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret Kemiskinan di Indonesia Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Potret Kemiskinan di Indonesia Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masalah penanggulangan kemiskinan dan stunting menjadi perhatian Wapres Ma'ruf Amin agar segera diselesaikan. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengakui penanggulangan yang kini dilakukan belum tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
"Jadi penyusunan kebijakan terhadap berbagai masalah yang tadi itu termasuk belum terlalu tepat sasarannya target yang menjadi arah dari penanganan masalah penanggulangan kemiskinan dan stunting itu," ujar Muhadjir usai rapat koordinasi bersama Wapres di Gedung Grand Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (11/2).
Oleh karena itu, dia mengatakan akan mengevaluasi menyeluruh terkait penanganan kemiskinan dan stunting.
"Kesimpulannya kita harus melakukan evaluasi secara menyeluruh dan kemudian membuat policy adjustment," ujarnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (tengah) pimpin Rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan, pencegahan stunting, dan program dana desa. Foto: Dok. Setwapres
Salah satu masalah yang mendasar menurutnya adalah data kemiskinan dan stunting. Ke depan, permasalahan data itu akan ditangani sehingga anggaran yang digelontorkan tepat sasaran.
Hal tersebut juga selaras dengan pembangunan satu data Indonesia sesuai dengan Perpres No 39 Tahun 2019.
"Leading sektor adalah bapak Kepala Bappenas dan ini nanti adalah satu data Indonesia, itu terutama data kemiskinan, stunting, itu bisa jadi satu. Maka kami akan bisa menyelesaikan masalah lebih sistemik, targetnya juga lebih terukur dan seterusnya," ucap Muhadjir.
ADVERTISEMENT
Sistem data tunggal, menurut Muhadjir, akan diperbarui secara berkala kementerian/lembaga terkait. Sehingga tak ada lagi tumpang tindih data sehingga penanganannya tepat sasaran.
"Pemutakhiran data tetap dari BPS, kemudian data kemiskinan kan di Kemensos. Sehingga nanti Kemensos-lah yang harus selalu mengupdate, memutakhirkan data, dan itu memang harus terus menerus, nanti Pak Mensos bisa menjelaskan," ungkap Muhadjir.
Menko PMK, Muhadjir Effendy (tengah) menjawab pertanyaan wartawan bersama jajaran menteri lain di gedung Grand Kebon sirih. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Sejalan dengan Muhadjir, Mensos Juliari Batubara menyebut data di kementeriannya akan terus memperbaharui setiap tiga bulan. Pembaharuan data, kata dia, memerlukan bantuan dari pihak kepala daerah agar mendukung proses pendataan di lapangan.
Ke depan, Juliari berharap data penerima bantuan memang sesuai. Sehingga bantuan dapat tepat sasaran.
"Jadi memang di rapat kami minta bantuan kerja sama dari pak Mendagri, agar pak Mendagri bisa langsung berinteraksi dengan kepala daerah khususnya di tingkat 2. Karena masih banyak juga daerah yang memang tidak rajin update data. Tapi kami lakukan update data terus, ditambah tahun ini juga ada survei atau sensus penduduk," kata Juliari.
ADVERTISEMENT