MRT Ingin Koneksikan Masyarakat dengan Lingkungan Lewat Pembangunan TOD

24 Maret 2023 23:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Departmen TOD Planning & Development MRT Jakarta, Sagita Devi di Taman Literasi Tiahahu, Jakarta Selatan, Jumat (24/3). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Departmen TOD Planning & Development MRT Jakarta, Sagita Devi di Taman Literasi Tiahahu, Jakarta Selatan, Jumat (24/3). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Transit Oriented Development (TOD) adalah proyek pengembangan infrastruktur yang tengah dikembangkan oleh PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sederhananya, TOD membuat manusia semakin dekat dengan lingkungan sekitar. Pendekatan ini dilakukan dengan orientasi pejalan kaki bukan lagi berorientasi pada kendaraan pribadi. Sehingga menjadi lebih ramah lingkungan.
“TOD merupakan sebuah konsep rancangan di dunia urban atau di dunia arsitektur di mana area perkotaan itu dirancang untuk memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan bangunan dan ruang publiknya,” kata Kepala Departemen TOD Planning and Development PT MRT Jakarta, Sagita Devi, di Taman Literasi Tiahahu, Jakarta Selatan, Jumat (24/3).
Dengan begitu, masyarakat semakin mudah memenuhi kebutuhannya untuk mengakses ruang publik dan fasilitas lainnya hanya dengan berjalan kaki radius 300 sampai 700 meter dari stasiun MRT terdekat.
Pembangunan kawasan TOD harus memadukan fungsi transportasi umum, manusia, kegiatan, bangunan dan ruang publik untuk menunjang pertumbuhan penumpang MRT itu sendiri.
Rangkaian Mass Rapid Transit (MRT) melaju di Depo Stasiun Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (28/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Seperti kawasan TOD Taman Literasi Martha Tiahahu di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. MRT membangun sebuah taman yang menjadi ruang publik dengan jarak 200 meter dari MRT Blok M.
ADVERTISEMENT
“Nggak hanya bangunan di samping stasiun aja yang dipikirin tapi juga gimana caranya 1 kawasan itu menjadi suatu kawasan yang inklusif yang juga memperhatikan akses atau kegiatan di dalam area kawasan itu. Manusianya seperti apa, konektivitas yang terjadi di area itu seperti apa, sehingga nantinya terjadi sebuah kawasan yang seamless connectivity,” jelasnya.

Lahan Investasi dan Pengembangan Bisnis

Hingga 2023, totalnya ada 4 kawasan TOD yang sudah dikembangkan oleh MRT, yaitu Transit Plaza HUB Point Square, Simpang Temu Lebak Bulus, Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, dan integrasi hunian TOD.
Adapula 11 pembangunan infrastruktur yang masih berjalan seperti penataan taman, lahan park and ride, dan plaza transit di beberapa kawasan. Tentunya kawasan ini menjadi lahan perekonomian lokal yang bisa menjadi lahan investasi jangka panjang.
Warga mengunjungi Taman Literasi Martha Christina Tiahahu di Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (20/9/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Diperkirakan di tahun 2022 totalnya ada sekitar Rp 1,5 triliun yang diinvestasikan oleh MRT, Pemprov DKI Jakarta dan pihak pengembang.
ADVERTISEMENT
“Pengelolaan kawasan TOD oleh anak usaha kita, ada komersialisasi area publik yang akan dikerjasamakan dengan Pemprov DKI, dan ada juga commercial property development, Ini singkat aja beberapa proyek infrastruktur, kalau dihitung-hitung tahun lalu bisa sampai Rp 1,5 triliun,” jelas Sagita.
MRT memprediksi, potensi pendapatan dari kerja sama pengembangan proyek komersial dengan berbagai pihak itu bisa meningkatkan nilai properti fan nilai lahan di kawasan tersebut.
Diperkirakan TOD bisa meraup untung Rp 62,1 triliun hanya dari penerimaan Land Value Capture untuk tahun 2023 hingga 2069.
Kereta MRT melintas di dekat proyek pembangunan Skywalk dan Plaza Transit Simpang Temu Lebak Bulus di Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2022). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
“Jadi dengan adanya penambahan nilai kawasan (bisnis) di dalam TOD bisa mendorong regenerasi ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi di dalam kawasan ini sendiri bertambah,” tutur Sagita.
Meski begitu, Sagita mengakui bahwa konsep TOD yang dikembangkan MRT saat ini belum sempurna. MRT masih memerlukan kerja sama yang disokong oleh berbagai pihak pengembang juga regulasi pembangunan dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Kalau sekarang kan apa yang dikerjakan MRT masih parsial katakanlah yang di lima TOD jadi belum penuh (pengembangannya). Tapi nanti akan kita lihat yang full seperti apa (potensinya),” pungkasnya.