Motif Prajurit TNI Aniaya Kogoya Cs di Papua: Mau Bakar Puskesmas

25 Maret 2024 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kristomei Sianturi, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Senin (25/3/2024). Foto: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kristomei Sianturi, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Senin (25/3/2024). Foto: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kadispenad, Brigjen TNI Kristomei Sianturi, menjelaskan motif penganiayaan yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI terhadap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bernama Defianus Kogoya di Papua Tengah.
ADVERTISEMENT
Penganiayaan tersebut dilakukan prajurit TNI dari Yonif 300/Raider di Pos Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Kejadian bermula saat Defianus Kogoya bersama dua rekannya, Warinus Kogoya dan Alianus Kogoya, tertangkap pengamanan gabungan TNI-Polri.
“Berkaitan dengan video yang viral tentang tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI di Pos Gome yang dilakukan oleh prajurit TNI dari Yonif 300/Raider,” jelas Kristomei dalam konferensi persnya di Mabes TNI AD, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (25/3).
Doorstop Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan, Senin (25/3/2024). Foto: Hedi/kumparan
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan, menambahkan, tiga orang yang ditangkap tersebut dikabarkan akan membakar Puskesmas, tidak jauh dari Pos Gome.
“Jadi, ada tiga orang yang ditangkap saat itu. Mereka akan membakar Puskemas. Jadi, anggota kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada kelompok KKB yang akan membakar Puskesmas Omukia. Itu didaerah Gome. Tidak jauh dari pos kami. Hanya kurang lebih 300 meter dari Pos Gome,” ungkap Izak di kesempatan sama.
ADVERTISEMENT
“Sehingga bersama-sama kita dengan kepolisian, dengan aparat keamanan yang di sana, untuk mengamankan Puskesmas ini,” tambah dia.
Izak mengungkapkan, Puskesmas tersebut sangat dibutuhkan masyarakat untuk melayani kesehatan. “Jangan dibakar,” kata dia.
Ketika pengamanan dilakukan, terjadi kontak tembak. Lalu berujung pada pengejaran oleh prajurit TNI dan berhasil menangkap Kogoya Cs.
“Mereka akan dibawa ke Polres pada saat itu. Tetapi, di jalan satu orang loncat dari mobil yaitu Warinus Kogoya, karena Warinus ini ada DPO Polres Puncak,” kata Izak.
Adapun dua lainnya sempat mencoba melarikan diri tetapi tidak berhasil. Yang melompat dari mobil sempat dibawa ke Puskesmas tapi tidak terselamatkan karena jatuh dalam posisi tangan terikat di belakang.
“Sedangkan yang dua orang ini yang satunya itu ditangkap ketika penyergapan dia meloloskan diri tetapi ada pasukan yang menutup di Gome yang menangkap dia, dia ini juga satu kelompok dengan mereka, di sinilah mereka melakukan penganiayaan,” jelas Izak.
ADVERTISEMENT
Kogoya yang dianiaya itu sempat juga dilarikan ke Puskesmas. Diobati lalu dikembalikan ke masyarakat.
“Setelah itu dibawa ke puskesmas diobati dan dikembalikan ke masyarakat. Jadi mereka saat ini dalam kondisi baik sudah dikembalikan kepada keluarganya,” pungkas Izak.