Motif Juan Bunuh Kakak dan Kubur Jasad dalam Kontrakan: Kesal Cekcok soal Nikah

19 November 2020 21:30 WIB
Kapolrestro Depok, Kombes Azis Andriansyah saat melakukan rilis pembunuhan yang terjadi di kontrakan Sawangan, Kamis (19/11). Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolrestro Depok, Kombes Azis Andriansyah saat melakukan rilis pembunuhan yang terjadi di kontrakan Sawangan, Kamis (19/11). Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus mayat dikubur dengan posisi duduk di bawah lantai di salah satu kontrakan di Jalan Kopral, Sawangan, Depok terkuak. Identitas mayat itu adalah Dendi (30). Pembunuhnya tak lain adalah adiknya sendiri yang bernama Juan (20).
ADVERTISEMENT
Kapolrestro Depok, Kombes Azis Andriansyah, mengatakan Juan membunuh Dendi pada Sabtu (14/11). Motifnya adalah kesal terkait pernikahan.
“Alasannya adalah cekcok atau pertengkaran berkaitan dengan rencana pernikahan,” ujar Azis, Kamis (19/11).
Azis mengatakan Juan telah memiliki pacar dan hendak menikah. Namun, dia tidak enak melangkahi abangnya. Juan kemudian menyarankan kakaknya untuk segera cari pacar dan menikah. Ternyata, saran dari Juan itu membuat Dendi tersinggung.
“Dari situlah sejak dua bulan terakhir kakaknya kerap marah,” kata Azis.
Juan dan Dendi ini merupakan pedagang bakso keliling. Menurut Azis, berdasarkan pengakuan Juan, Dendi kerap memarahi adiknya itu dengan hal sepele. Misalnya, saat bakso dagangan sepi dan salah mencampurkan adonan bakso. Marahnya itu hingga membentak dan membuat Juan sakit hati.
ADVERTISEMENT
Juan merencanakan pembunuhan Dendi sejak tiga minggu lalu. Namun, baru terlakana pada 14 November 2020.
Pada saat itu, mereka usai berdagang dan pulang ke kontrakan. Seperti diketahui, keduanya kakak beradik ini merupakan warga Gunung Pongkor, Bogor.
Kapolrestro Depok, Kombes Azis Andriansyah saat melakukan rilis pembunuhan yang terjadi di kontrakan Sawangan, Kamis (19/11). Foto: Dok. kumparan
Saat sampai rumah, Dendi tidur terlebih dahulu. Azis tak menyebut jam berapa waktu kejadian. Namun usai Dendi tidur, Juan menuju ke dapur mengambil tabung gas 3 kilogram yang kosong. Juan menghantam kepala abangnya itu hingga tewas.
Di hadapan polisi, Juan tak hanya menghantam kepala abangnya. Dia juga memukul bagian kelamin abangnya sebanyak tiga kali.
“Saya sikut di bagian kelaminnya 3 kali dan saya bekap pakai bantal. Untuk memukulnya saya menggunakan tabung gas tiga kilogram,” kata Juan.
ADVERTISEMENT
Dendi tewas seketika. Juan panik. Dia kemudian langsung menghubungi temannya. Belum diketahui siapa teman Juan yang dimaksud.
Juan kemudian mencari cara menghilangkan jejak. Dia kemudian memiliki ide untuk memecah salah satu keramik di kamar kontrakan itu dan menguburkan abangnya di bawah keramik tersebut.
Pelaku pembunuhan di kontrakan Depok. Foto: Dok. Istimewa
Dibantu temannya, dia menggali tanah di bawah keramik itu keesokan harinya. Untuk mengelabui penghuni kontrakan lain terhadap bunyi bising proses penggalian, Juan menyetel musik kencang.
“Habis Magrib, saya dengerin musik, saya kencengin suaranya,” kata Juan.
Juan kemudian memasukkan jasad abangnya dengan posisi membungkuk terlipat ke dalam lubang dengan kedalaman 1,5 meter dan lebar hanya 40 centimeter.
Pelaku pembunuhan di kontrakan Depok. Foto: Dok. Istimewa
Juan kemudian hendak menutup galian itu dengan keramik. Tapi, dia lupa keramik yang sebelumnya sudah hancur dibobok. Walhasil dia membeli keramik dengan warna dan motif berbeda demi menutup bekas galian itu.
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya, pada 16 November 2020, Juan memutuskan bergegas dari kontrakan itu. Dia meninggalkan jasad abangnya di dalam kontrakan. Juan lari ke rumah orang tuanya di Gunung Pongkor.