Mobil Tabrak Rombongan Tentara yang Sedang Berpatroli di Prancis

9 Agustus 2017 16:36 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Enam tentara luka parah akibat serangan ini (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
zoom-in-whitePerbesar
Enam tentara luka parah akibat serangan ini (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekelompok tentara baru saja keluar dari barak militer, ketika sebuah mobil menabrak mereka dan kabur, Rabu (9/8), pukul 8.00 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Akibat kejadian tersebut enam tentara luka parah dan segera dibawa ke rumah sakit.
Wali kota Levallois-Perret, Patrick Balkany, menyebut kejadian tersebut adalah serangan yang disengaja.
"Kejadian menjijikkan ini jelas-jelas disengaja dan telah dipersiapkan sebelumnya," ujar Balkany kepada BFM TV, seperti dilansir Reuters.
Ia juga menyebutkan, dua dari enam orang yang dilarikan ke rumah sakit tengah berada dalam kondisi kritis.
"Serangan ini terjadi dengan sangat cepat. Mobil itu sama sekali tidak berhenti. Mereka menabrak tentara-tentara itu, melindas mereka, bahkan menambah kecepatan," tambah Balkany.
Petugas kepolisian berjaga di tempat kejadian (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian berjaga di tempat kejadian (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
Sampai saat ini, pihak kepolisian masih mencari mobil yang digunakan untuk menyerang tersebut. Dari informasi saksi mata, kendaraan tersebut adalah sebuah mobil BMW berwarna gelap. Sebelum menyerang, mobil tersebut diparkir di pinggiran alun-alun Place de Verdun dan langsung tancap gas seketika sekelompok tentara itu keluar dari barak mereka.
ADVERTISEMENT
Prancis sendiri sampai saat ini masih berstatus waspada terkait kemungkinan serangan militan-militan ISIS. Dalam dua tahun terakhir, sudah lebih dari 230 orang tewas karena rangkaian serangan yang disponsori oleh ISIS.
Mobil penyerang masih dalam proses pencarian (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil penyerang masih dalam proses pencarian (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)