Mobil Meledak Dekat Air Terjun Niagara Tewaskan 2 Orang, FBI: Bukan Terorisme

23 November 2023 11:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah kendaraan terbakar di Jembatan Pelangi yang melintasi perbatasan AS dengan Kanada, di Air Terjun Niagara, New York, AS, Rabu (22/11/2023). Foto: Courtesy Saleman Alwishah via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah kendaraan terbakar di Jembatan Pelangi yang melintasi perbatasan AS dengan Kanada, di Air Terjun Niagara, New York, AS, Rabu (22/11/2023). Foto: Courtesy Saleman Alwishah via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak dua orang tewas dalam kecelakaan di jembatan penghubung Kanada-Amerika Serikat, Rainbow Bridge, yang melintasi Air Terjun Niagara, pada Rabu (22/11).
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut mengakibatkan Rainbow Bridge ditutup sementara waktu dan otoritas setempat meningkatkan pengamanan di berbagai area publik, seperti bandara.
Dikutip dari ABC News, Gubernur Negara Bagian New York, Kathy Hochul, mengatakan kecelakaan bermula ketika sebuah mobil tanpa pelat nomor melaju kencang ke arah pos pemeriksaan perbatasan di sisi jembatan dan menabrak pos itu.
Kemudian, sambung Hochul, mobil tiba-tiba meledak dan terlempar ke udara hingga menimbulkan kobaran api yang menyebar. Hochul mengungkapkan adegan kecelakaan hebat itu bahkan seperti dibuat oleh Artificial Intelligence (A.I.).
"Anda benar-benar harus melihatnya dan berkata, 'Apakah ini dihasilkan oleh A.I?' karena sangat nyata melihat seberapa tinggi kendaraan ini melaju di udara dan kemudian tabrakan, ledakan, dan kebakaran," jelas dia dalam sebuah konferensi pers.
Sebuah kendaraan terbakar di Jembatan Pelangi yang melintasi perbatasan AS dengan Kanada, di Air Terjun Niagara, New York, AS, Rabu (22/11/2023). Foto: Courtesy Saleman Alwishah via REUTERS
Salah seorang saksi mata bernama Mike Guenther mengaku melihat sebuah mobil melaju kencang menuju perlintasan dari sisi perbatasan AS, kemudian berbelok untuk menghindari mobil lain — tetapi menabrak pagar dan pos, lalu meledak.
ADVERTISEMENT
"Tiba-tiba ia melayang ke udara dan kemudian menjadi bola api setinggi 30 kaki [sekitar 9 meter] atau 40 kaki," ucap Guenther, yang mengaku mendengar suara ledakan dan asap hitam membubung ke udara.
Menurut Hochul, pengemudi dan penumpang mobil tewas di lokasi kejadian — salah satu korban diidentifikasi sebagai penduduk New York bagian barat. Selain korban tewas, satu orang penjaga pos juga mengalami luka-luka dan saat ini menjalani perawatan di rumah sakit.
Berdasarkan penelusuran lebih lanjut, Hochul mengungkapkan pihak berwenang tidak menemukan adanya bom, bahan peledak, atau unsur terorisme dalam peristiwa ini.
Asap masih tersisa setelah insiden mobil meledak di Jembatan Pelangi yang melintasi perbatasan AS dengan Kanada, di Air Terjun Niagara, New York, AS, Rabu (22/11/2023). Foto: Reuters TV/REUTERS
Adapun hal itu juga dikonfirmasi oleh kantor cabang Federal Bureau of Investigation (FBI) di Buffalo, yang turut melakukan investigasi intensif.
ADVERTISEMENT
"FBI Buffalo telah menyelesaikan investigasi kami di lokasi kejadian di Rainbow Bridge. Pencarian di lokasi kejadian tidak menemukan adanya bahan peledak dan tidak ada keterkaitan dengan terorisme yang teridentifikasi," kata FBI dalam pernyataannya.
Hasil evaluasi awal menunjukkan, kecelakaan diakibatkan oleh sopir mobil yang ugal-ugalan. Tidak diketahui pula apakah antara sopir dan penumpang memiliki hubungan.
Sebagai langkah antisipasi, Bandara Internasional Buffalo-Niagara di Negara Bagian New York mulai melakukan pemeriksaan keamanan di setiap mobil yang datang dan para pengemudinya.
Pemandangan perbatasan Jembatan Pelangi yang melintasi AS di Air Terjun Niagara, Ontario, setelah sebuah mobil meledak di pos pemeriksaan AS-Kanada pada Kamis (22/11/2023). Foto: Usman KHAN/AFP
Terpisah, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau saat berbicara di parlemen juga menyinggung soal kecelakaan tersebut. "Ini jelas merupakan situasi yang sangat serius di Air Terjun Niagara," ucap Trudeau.
"Kami menanggapi hal ini dengan sangat serius," tambahnya, seraya mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan langkah-langkah keamanan tambahan di penyeberangan lintas perbatasan Kanada.
ADVERTISEMENT