Menkes Minta Publik Tak Panik soal Kenaikan Kasus DBD: RS Sudah Siap

29 Maret 2024 3:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ditemui kumparan di kantornya, Jakarta, Senin (6/2/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ditemui kumparan di kantornya, Jakarta, Senin (6/2/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus DBD belakangan meningkat. Banyak yang kemudian khawatir, apalagi di musim pancaroba seperti saat ini.
ADVERTISEMENT
Menkes Budi Gunadi Sadikin pun memberikan informasi soal antisipasi pemerintah untuk menekan angka DBD.
"Pertama, bak sampahnya supaya jangan ada genangan. Yang kedua kita sudah siapkan larvasida untuk mematikan jentik-jentik, kita siapkan insektisida kalau difogging," kata Budi di Istana Negara, Kamis (28/3).
Yang keempat, juga penting adalah pastikan kalau misalnya anaknya demam itu ada rapid testnya atau dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.
"Dengue itu vatality ratenya, yang meninggalnya itu rendah. Jadi kena, yang meninggalnya itu sangat rendah karena semua RS sudah tahu tinggal diberi infus yang penting jangan terlambat," ujarnya.
Menkes pun mengimbau masyarakat tak panik. Di Jakarta misalnya, rumah sakit sudah sangat siap.
"Buat temen-temen supaya enggak panik, RS Jakarta masih cukup tempatnya karena pengalaman kita sama Covid itu fasilitasnya banyak sekali jadi jangan khawatir," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Yang juga mau saya sampaikan, itu penyakit menular DBD itu ranking 4, TBC 1 juta, HIV 500 ribu, malaria 400 ribu, DBD 120 ribuan setahun. Jadi supaya konteksnya tidak membuat masyarakat panik," tutup Menkes.
DBD di Jakarta
Di Jakarta, PJ Gubernur Heru Budi sudah mengingatkan wilayahnya rawan DBD. Heru pun sudah mengeluarkan imbauan.
"Bulan ini rawan DBD, jadi anak-anak keluar rumah pakai lengan panjang dan minyak telon," kata Heru di Cilincing, Jakarta Utara, seperti dikutip dari antara, Senin (18/6).
Selain itu, Heru menyebutkan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), lurah, camat dan jajaran wilayah lainnya juga terus berupaya mengatasi penyakit tersebut. Salah satunya mencegah tidak semakin banyaknya jumlah penderita DBD.
Masyarakat juga perlu menerapkan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M dan meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah terjangkit penyakit DBD.
ADVERTISEMENT
Pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M (menguras, menutup dan mengubur) bisa menjadi upaya menekan angka kematian akibat DBD yang ditargetkan menjadi nol kematian di tahun 2030.