Menerka Strategi Joget Prabowo di Debat Pilpres

12 Desember 2023 22:43 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana debat pertama Calon Presiden Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana debat pertama Calon Presiden Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Prabowo Subianto berjoget. Joget itu kini menjadi branding capres 02 ini. Bahkan ketika di debat Pilpres, Prabowo sempat-sempatnya berjoget.
ADVERTISEMENT
Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, punya pendapat soal joget Prabowo ini.
"Joget Prabowo terkesan sebagai bentuk kompensasi, sekaligus pengalihan perhatian audiens, atas menurun jauhnya kemampuan Prabowo berpikir strategis dan tuntas di level tertinggi pejabat negara," kata Reza, Selasa (12/12).
Reza yang mengaku dua kali mendukung Prabowo pada 2014 dan 2019 ini juga menyampaikan, strategi branding lewat joget berpotensi menjadi senjata makan tuan.
"Joget berulang tanpa memperhatikan konteks acara, ditambah pernyataan-pernyataan Prabowo yang serba mengambang dan terputus, itulah yang membuat saya waswas akan satu hal, yaitu, executive functioning Prabowo. Executive functioning bersangkut paut dengan kesanggupan manusia mengelola informasi lalu membuat keputusan yang solid," beber dia.
"Ketika orang-orang di sekitar Prabowo terus mengarahkan Prabowo untuk berjoget, itu berarti mereka bukan melatih Prabowo untuk memulihkan executive functioning-nya, melainkan justru mempertumpul kapasitas kognitif Prabowo," ungkap dia lagi.
ADVERTISEMENT
Dan yang merisaukan Reza, pada satu titik, joget gemoy Prabowo tampak sangat bermasalah. Prabowo terlalu sering joget.
"Tanpa musik pula. Dan seperti tak kenal situasi. Saat ditanya hal serius, tanpa jawaban tuntas, Prabowo justru "menggenapi" jawabannya dengan berjoget," tutup dia.