Menag: Kalau Umrah Berhasil, Insyaallah Haji Juga Akan Terbuka

30 November 2021 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas saat memenuhi undangan Menteri Urusan Islam Kerajaan Arab Saudi. Foto: KJRI Jeddah
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas saat memenuhi undangan Menteri Urusan Islam Kerajaan Arab Saudi. Foto: KJRI Jeddah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lawatan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas ke Arab Saudi membawa kabar baik dicabutnya larangan penerbangan langsung dari Indonesia ke Saudi. Hal ini juga berdampak baik pada mulai dibukanya ibadah umrah yang sudah ditutup berbulan-bulan lamanya.
ADVERTISEMENT
Namun, bagaimana dengan ibadah haji? Gus Yaqut menuturkan hingga saat ini Kemenag belum menerima undangan dari Kerajaan Arab Saudi terkait penandatanganan MoU pelaksanaan haji 1443 hijriah atau 2022 mendatang.
Namun, dengan telah diperbolehkannya umrah Desember besok, diharapkan bisa membuktikan Indonesia siap dan menaati seluruh aturan protokol kesehatan. Dikarenakan umrah ini merupakan simulasi, ia berharap dapat semakin meyakinkan pemerintah Saudi untuk membuka kembali haji bagi Indonesia.
"Kenapa [calon jemaah umrah] disaring? Karena bahwa umrah yang akan kita jalankan bagian dari simulasi atau uji coba haji kita, jadi kalau kira-kira umrah berhasil insyaallah haji juga akan terbuka," ucap Gus Yaqut saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, Selasa (30/11).
Namun, ia meminta kerja sama dari seluruh pihak agar jangan sampai terjadi lagi kasus positif, maupun tindakan-tindakan yang merugikan.
ADVERTISEMENT
"Jadi kunci terbuka atau tidaknya haji di 1443 nanti tergantung kita laksanakan ibadah umrah dengan baik. Artinya, tidak ada lagi kasus-kasus yang sudah ada terdahulu, misalnya ada PCR bodong, jadi kayak begitu enggak boleh ada lagi. Kalau masih ada, seluruh muslim Indonesia berangkat haji ya mohon maaf akan semakin berat," ungkap dia.
"Maka umrah ini menjadi kewajiban kita semua pemerintah, DPR, dan terutama penyelenggara umrah untuk lebih serius. Jadi benar-benar mau selenggarakan dengan baik dan tanggung jawab, terutama ketaatan prokes," lanjut Gus Yaqut.
Meski begitu, ia menekankan hingga kini pun belum ada kepastian apakah haji bagi jemaah Indonesia sudah bisa dilakukan atau tidak. Begitu juga dengan berapa banyak kuota yang dibuka.
ADVERTISEMENT
"Masih belum ada kejelasan. Jadi tantangan kita gimana kita mampu selenggarakan umrah dengan baik. Menjadi tanggung jawab bersama kalau umrah bisa diselenggarakan baik, maka sangat terbuka lebar ibadah haji juga bisa dibuka," pungkasnya.