Menag Ajak Pemuka Agama Selesaikan Polemik soal Rumah Ibadah
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Agama (Menag ) Fachrul Razi berkunjung ke Masjid Al Akbar dan Gereja Sakram Mahakudus, Surabaya, Jawa Timur. Dalam kesempatan itu, Fachrul Razi mengajak pemuka agama menyelesaikan polemik yang masih terjadi, seperti masalah rumah ibadah.
ADVERTISEMENT
"Meksipun kadang ada satu dua singgungan kewajiban kita bersama mencoba menjembataninya. Biasanya singgungannya dalam kaitan rumah-rumah ibadah," kata Fachrul Razi di lokasi, Kamis (13/2).
Fachrul menilai, jumlah kasus konflik soal rumah ibadah sangat kecil dibanding jumlah rumah ibadah yang ada di Indonesia. Untuk itu, mantan Wakil Panglima TNI ini meminta peran serta pemuka agama untuk menyelesaikan itu.
"Sebetulnya angkanya kecil sekali dibandingkan dengan sekian banyak rumah ibadah yang kita bangun yang masih bermasalah satu dua saja. Tapi kita semua punya tekad yang sama untuk menyelesaikannya," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Fachrul menyebut, Presiden Jokowi juga sangat peduli dengan hal ini. Sebelum ke Surabaya, Fachrul harus menghadiri rapat dengan Menko Polhukam untuk mencari solusi atas permasalahan ini.
"Bapak Presiden juga sangat peduli tentang ini. Sebagai contoh tadi pagi saya berangkat agak terlambat karena rapat dulu untuk menjawab pertanyaan Bapak Presiden kenapa ini belum selesai. Jadi kami rapat dulu biar Bapak Menkopolhukam melaporkan ke Presiden tentang masalahnya," tutur dia.
Di sisi lain, Fachrul Razi mengajak seluruh pemuka agama untuk terus membangun kebersamaan, persatuan, dan toleransi antarumat beragama. Sehingga hubungan berbangsa semakin solid.
"Yang kita moderasikan dalam cara kita beragama terutama dalam dihadapkan dengan banyaknya umat agama lain. Oleh sebab itu kembali saya selalu bicara tentang toleransi dan kerukunan umat beragama. Semua agama pasti mengajarkan tentang toleransi ini, tentang hormat menghormati antar-agama satu dan lainnya," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Maksudnya dengan saling kenal itu kemudian satu sama lain memperkuat ikatan kita. Dalam kaitan berbangsa, berkaitan membangun bangsa lebih solid persatuan dan kesatuannya dengan itu bangsa ini lebih maju," kata dia.
"Kalau ada yang menafsirkan perpecahan, perbedaan itu, dengan mengangkat perbedaannya itu salah menafsirkan. Saya kira pasti semua agama mengajarkan saling toleransi, saling rukun satu dengan yang lain," ucap dia.