Melihat Pohon Kurma di Masjid Mojokerto: Tumbuh Subur, Diyakini Warga Berkhasiat

26 Maret 2023 19:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pohon kurma berbuah tumbuh di halaman Masjid Al-Mubarok, Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pohon kurma berbuah tumbuh di halaman Masjid Al-Mubarok, Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah pohon kurma menjulang tinggi di halaman depan Masjid Al-Mubarok, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur. Pohon kurma berjenis azwa itu tumbuh subur.
ADVERTISEMENT
Pohon setinggi kurang lebih 10 meter itu rutin berbuah empat kali dalam satu tahun. Pohon kurma ini pertama kali ditanam oleh seorang warga bernama Aji Nur Musofa (59) sekitar tahun 1990-an.
Saat itu, Aji mengaku diberi bibit kurma oleh pamannya untuk ditanam di rumah dan masjid dekat rumah.
"Ketika kurang lebih tahun 90an dikasih bibit, diletakkan di gelas plastik gitu sama paman saya, bilang 'tanduren iki nang omahmu siji, nang masjid siji tapi ojok lali disunat' (tanam bibit kurma ini di rumahmu satu, di masjid satu tapi jangan lupa disunat). Disunat gimana? Disunat itu dipotong akar tunjangnya itu. Alhamdulillah di masjid ini bisa tumbuh, di rumah juga tumbuh," kata Aji kepada kumparan, Minggu (26/3).
Pohon kurma berbuah tumbuh di halaman Masjid Al-Mubarok, Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Namun, kata dia, butuh waktu lama pohon kurma ini tumbuh menjulang tinggi dan berbuah. Setelah sebelas tahun ditanam, tepatnya tahun 2001 pohon ini akhirnya pun berbuah.
ADVERTISEMENT
Warga mulai mencicipi buah kurma ini. Bahkan, sebagian warga juga mempercayai bahwa buah kurma yang dipetik dari pohon depan halaman masjid Al-Mubarok itu dapat melancarkan kehamilan.
"Terus ini mulai berbuah kira-kira mulai tahun 2001, 11 tahun setelah di tanam baru bisa berbuah. Sebelumnya itu ya belum seberapa terkenal. Barokahnya buah kurma alhamdulillah untuk kesuburannya kandungan (kehamilan)," ungkapnya.
Aji menjelaskan, buah kurma itu tidak diperjualbelikan untuk umum. Melainkan, dimanfaatkan untuk infak Masjid Al-Mubarok. Uang infak yang terkumpul itulah nantinya digunakan untuk pembangunan dan biaya operasional masjid.
Pohon kurma berbuah tumbuh di halaman Masjid Al-Mubarok, Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Jadi, bagi masyarakat yang ingin merasakan kenikmatan buah kurma di masjid tersebut harus mendaftarkan diri terlebih dahulu sebelum masa panen.
"Tidak dijual ini hanya infak untuk masjid Al Mubarok, kemarin bisa terkumpul Rp 36 juta. Sebagian itu untuk pembangunan masjid ini. Insya Allah setelah lebaran ini akan panen ya. Sistemnya itu daftar dulu. Kalau kemarin itu malah lebih-lebih walaupun enggak daftar, kebetulan barangnya itu ada, ya, langsung berikan itu," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Jadi ini pembagian kurma sistemnya daftar dulu diutamakan yang sudah daftar. Kemarin itu juga banyak yang habis daftar dulu, nama, alamat, nomor telepon," imbuhnya.
"Biasanya itu panennya Sabtu sore, malamnya ada istilahnya ada istighotsah ya sedikit mujahadah mohon kepada Allah perantaraan. Ya, mudah-mudahan yang minta buah kurma dihijabahi oleh Allah, Minggu paginya dibagikan sampai habis," sambungnya.
Pohon kurma berbuah tumbuh di halaman Masjid Al-Mubarok, Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Aji menuturkan, tidak bisa dipastikan berapa banyak jumlah buah kurma setiap dipanen. Dia juga mengaku tak ada trik khusus saat pertama kali menanam bibit buah kurma di halaman masjid Al-Mubarok itu.
"Tidak bisa dipastikan tapi hanya saja kemarin itu ada 13 ikat. Setelah itu nanti dimasukkan, dibagikan dalam plastik klip kecil. Ini hanya sebagai perantara, Allah lah yang menentukan. Tapi alhamdulillah warga pada antusias," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada. Itu dulunya taman. Hanya saja itu tanahnya tandus dikasih pasir. Yang tumbuh itu bisa tapi yang berbuah kan jarang itu," pungkasnya.