Melihat Data Sepekan Virus Corona di Bodebek: Kota Bekasi Paling Rawan

15 September 2020 18:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polres Metro Bekasi Kota memberikan surat teguran ke pelanggar PSBB. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polres Metro Bekasi Kota memberikan surat teguran ke pelanggar PSBB. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) untuk wilayah Bodebek. Keputusan itu menyusul penerapan kembali Pembatasan sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Secara umum, PSBM tak jauh berbeda dengan PSBB. Bedanya, PSBM diterapkan terbatas di wilayah zona merah corona level kelurahan atau kecamatan.
"Mekanisme teknisnya diatur oleh Perbup atau Perwal. Skala mikronya bisa kecamatan, kelurahan atau desa, RW, RT, kompleks perumahan, dan sebagainya," kata Ridwan Kamil melalui pesan singkat, Selasa (15/9).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan kepada awak media usai menjalani pemeriksaan kesehatan, di puskesmas Garuda, kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/8). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
PSBM di Bodebek berlaku sejak 14 September 2020. Kebijakan ini diterapkan untuk Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor.
Lantas, seperti apa situasi corona di wilayah Bodebek?

Kota Depok

Ridwan Kamil menyebut keterisian rumah sakit di Jabar ada di angka 41 persen. Dari angka itu, Kota Depok menjadi wilayah dengan keterisian tertinggi dibanding wilayah lain.
ADVERTISEMENT
Emil memang tak merinci berapa persen keterisian rumah sakit di Depok. Yang jelas berdasarkan data Pemprov Jabar, Minggu (13/9), kasus positif corona di Depok mencapai 2.352.
Di tingkat provinsi, Depok bukanlah wilayah dengan kasus corona tertinggi. Depok menempati urutan ketiga setelah Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi.
Sementara itu, kasus aktif corona di Depok mencapai 912. Kasus aktif adalah jumlah ril orang yang terpapar corona. Angka itu dihasilkan dari total kasus dikurangi pasien sembuh dan meninggal.
Dengan demikian, rasio kasus aktif terhadap total kasus corona di Depok mencapai 38,78 persen.
Dalam olah data kumparan terhadap data Pemprov Jabar, kurva kasus aktif di Depok terus meroket. Penurunan kasus aktif memang kadang terjadi, tetapi datanya cenderung fluktuatif.
ADVERTISEMENT
Masih tingginya kasus aktif tak lepas dari kemunculan kasus baru. Kurva pertumbuhan kasus baru di Depok memang masih tinggi. Pada 7-13 September 2020, kasus baru ada di angka 262.
Sementara itu, tingkat kematian di Kota Depok kini ada di angka 2,68 persen, lalu tingkat kesembuhan ada di angka 58,55 persen. Tingkat kesembuhan di Depok merupakan yang tertinggi dibanding empat kabupaten/kota lainnya

Kota Bekasi

Kota Bekasi menjadi wilayah dengan total kasus corona tertinggi di Jabar. Per 13 September 2020, kasus corona di sana mencapai 2.387.
Sementara itu, kasus aktif di Kota Bekasi ada di angka 1.415. Ini juga menjadikan Bekasi sebagai wilayah dengan kasus aktif corona tertinggi di Jabar. Rasio kasus aktifnya mencapai 59,28 persen.
ADVERTISEMENT
Kurva pergerakan kasus aktif di Bekasi pun terus meroket. pada 7-13 September 2020, kasus baru melonjak menjadi 387.
Lebih lanjut, tingkat kematian di Kota Bekasi ada di angka 3,51 persen. Ini merupakan yang tertinggi dibanding empat kabupaten/kota lain. Kemudian tingkat kesembuhan ada di angka 39,34 persen.

Kabupaten Bekasi

Kasus positif di Kabupaten Bekasi per 13 September mencapai 1.610. Sementara itu, kasus aktif mencapai 1.037.
Artinya, rasio kasus aktif ada di angka 64,41 persen. Angka ini lebih besar daripada rasio kasus aktif di Kota Bekasi.
Lebih lanjut, kurva kasus aktif di Kabupaten Bekasi terus bergerak ke atas. Sementara itu, kurva kasus baru pun juga terus melejit. Pada 7-13 September 2020, kasus baru mencapai 343.
ADVERTISEMENT
Kini, tingkat kematian di Kabupaten Bekasi ada di angka 2,42 persen. Kemudian tingkat kesembuhan ada di angka 33,17 persen.

Kota Bogor

Kasus aktif corona di Bogor ada di angka 298. Sementara itu, total kasusnya mencapai 717. Rasio kasus aktifnya kini ada di angka 41,56 persen.
Lebih lanjut, kurva kasus aktif di Kota Bogor juga tak berbeda dengan tiga wilayah sebelumnya. Pergerakannya masih terus meroket. Pada 7-13 September 2020, kasus baru ada di angka 298.
Sementara itu, kurva pertumbuhan kasus baru bergerak sangat fluktuatif. Angkanya cenderung tak konsisten dari pekan ke pekan.
Pada 7-13 September 2020, misalnya, kasus baru mencapai 116. Padahal di pekan sebelumnya, kasus baru ada di angka 62. Pertumbuhan angka yang naik turun secara drastis ini terjadi dari pekan ke pekan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, tingkat kematian di Kota Bogor kini ada di angka 2,93 persen. Kemudian tingkat kesembuhan ada di angka 55,51 persen.

Kabupaten Bogor

Per 13 September, total kasus positif mencapai 997. Sementara itu, kasus aktif di Bogor mencapai 583. Artinya, rasio kasus aktif ada di angka 58,48 persen.
Kurva kasus aktif dan kasus baru di Kabupaten Bogor masih terus naik. Pada periode 7-13 September 2020, kasus baru di Kabupaten Bogor mencapai 147.
Tingkat kematian di Kabupaten Bogor kini mencapai 1,6 persen. Ini merupakan yang terendah jika dibandingkan empat kota/kabupaten di atas. Sementara itu, tingkat kesembuhan mencapai 39,92 persen
***