Megawati: Mohon Maaf, Daerah Sangat Lambat Tangani Bencana

29 Juli 2021 11:30 WIB
·
waktu baca 1 menit
Megawati Soekarnoputri usai pertemuan tertutup dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Megawati Soekarnoputri usai pertemuan tertutup dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden ke-4 RI Megawati Soekarnoputri mengkritik penanganan bencana yang masih lambat di daerah-daerah. Megawati tidak merinci daerah mana saja, tetapi ia menilai penanganan lambat ini dikarenakan masih ada pemikiran bencana tidak akan terjadi setiap hari.
ADVERTISEMENT
"Jadi bagi daerah, saya sangat melihat sampai saat ini, mohon maaf daerah sangat lambat sekali karena masih dalam pola pikir 'ah bencana enggak selalu terjadi tiap hari'. Jadi tidak ada rutinnya. Padahal, satu kali kejadian maka korban manusia pasti terjadi, korban dan sebagainya," kata Megawati dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Nasional BMKG secara virtual, Kamis (29/7).
Megawati mengingatkan setiap pemda harus memiliki alokasi dana khusus untuk penanganan bencana alam. Sebab, tidak ada yang tahu kapan bencana akan terjadi, sehingga upaya mitigasi dan penanganan dapat lebih maksimal.
Ketua Umum PDIP itu juga pernah mengarahkan Bulog untuk memiliki peta daerah rawan bencana alam. Sebab, ia memiliki motto agar selalu tanggap darurat dan tepat sasaran saat terjadi bencana.
ADVERTISEMENT
Termasuk meminta semua pihak eksekutif, legislatif, dan pemerintah harus bereaksi cepat kepada masyarakat sebelum terjadi bencana, sehingga dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa.
"Jadi harus dilihat di peta tiap daerah masing-masing di manakah kemungkinan akan terjadi bencana. Bencana alam termasuk. Kalau saya lihat [bencana] Palu, NTT, itu sangat merata kesigapannya, kesiapannya, dan inilah keinginan saya. Saya bilang ke Presiden [Jokowi], saya sudah pengalaman sampai ketika tsunami Aceh dan sebagainya, saya bisa ikut menangani," ungkap Megawati.