Massa Aksi Anti Islamofobia Bagi-bagi Takjil di Bundaran HI

15 Maret 2024 19:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ustadz Yeri Kusyeri, Koordinasi Aksi peringatan hari anti Islamopobhia dan bagi-bagi takjil di depan halte Transjakarta Bundaran HI Astra, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).  Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ustadz Yeri Kusyeri, Koordinasi Aksi peringatan hari anti Islamopobhia dan bagi-bagi takjil di depan halte Transjakarta Bundaran HI Astra, Jakarta Pusat, Jumat (15/3). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah massa yang tergabung dalam kelompok Kingmaker melakukan aksi anti Islamofobia di Jalan M.H. Thamrin, tepatnya di depan halte Transjakarta Bundaran HI Astra.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, Jumat (15/3), puluhan santri tersebut berkumpul sekitar pukul 17.30 WIB. Mereka berjejer di sisi Jalan M.H. Thamrin sambil membawa sejumlah spanduk bertuliskan "Indonesia Anti Islamopobhia".
Ustadz Yeri Kusyeri, Koordinasi Aksi peringatan hari anti Islamopobhia dan bagi-bagi takjil di depan halte Transjakarta Bundaran HI Astra, Jakarta Pusat, Jumat (15/3). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Mereka juga membagikan takjil kepada pengendara motor dan mobil berisikan air putih dan lontong saat waktunya berbuka puasa.
Koordinator Aksi, Ustadz Yeri Kusyeri menyatakan, aksi ini dilakukan agar masyarakat memahami bahwa, organisasi internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui adanya Hari Anti Islamopobhia.
"Hari ini kita mengadakan aksi dengan harapan semua masyarakat paham bahwa kita punya hari, yang di mana PBB sudah mengakui yaitu anti Islamopobhia," ujar Ustadz Yeri kepada wartawan di sela aksi tersebut.
Yeri juga menyatakan bahwa harapannya, masyarakat tidak lagi takut menjalankan ibadah dari agama Islam.
ADVERTISEMENT
"Dengan harapan masyarakat tidak usah takut lagi untuk menjalankan setiap ibadah yang dilakukan oleh agama Islam," ucap Yeri.
Aksi ini dipilih pada bulan Ramadan disebabkan Hari Anti Islamopobhia jatuh pada 15 Maret.
Ustadz Yeri Kusyeri, Koordinasi Aksi peringatan hari anti Islamopobhia dan bagi-bagi takjil di depan halte Transjakarta Bundaran HI Astra, Jakarta Pusat, Jumat (15/3). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Hari anti Islamopobhia tersebut pun bersamaan dengan berjalannya bulan Ramadan.
"Ternyata 15 Maret anti Islamopobhia itu jatuh di bulan Ramadan. Mudah-mudahan ini adalah pertanda keberkahan Islam semakin memberikan bukti bahwa kita ingin kedamaian," tuturnya.
Alasan kelompok Kingmaker ini melakukan aksi bagi-bagi takjil bertujuan untuk menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang memberi kedamaian dan mencintai sesama.
"Bagi-bagi takjil ini adalah bagian dari pada kebersamaan, hari ini kita tolong-menolong bahwa umat Islam adalah umat yang memberikan kedamaian," imbuhnya.
"Maka hari ini kita dengan berbagi, ini adalah bagian dari pada bukti bahwa kita mencintai sesama, Insyaallah," pungkasnya.
ADVERTISEMENT