Mariupol Hampir Dikuasai, Rusia Mulai Incar Donbas
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Diberitakan Interfax, Komandan Rustam Minnekayev juga menjelaskan rencana Rusia untuk membangun koridor darat antara Krimea (semenanjung Laut Hitam yang dianeksasi Moskow pada 2014) dengan Donbas di timur Ukraina.
Mariupol, kota pelabuhan Ukraina, hampir sepenuhnya diambil alih Rusia. Sisa-sisa tentara yang masih bertahan saat ini berlindung di kompleks pabrik baja Azovstal bersama ratusan warga sipil. Kompleks ini dilaporkan telah diblokade ketat oleh pasukan Rusia.
Penaklukan Mariupol akan semakin memungkinkan pembentukan koridor darat yang dibicarakan Minnekayev. Kabarnya, setelah Rusia mengambil alih kota pelabuhan tersebut, pasukan yang bertempur di Mariupol akan dipindahkan ke Donbas. Donbas kini menjadi fokus utama Rusia dalam perang.
Minnekayev juga mengungkap, perebutan Ukraina Selatan akan meningkatkan akses Rusia ke wilayah separatis pro-Kremlin, yakni Republik Transdneistria di Moldova.
ADVERTISEMENT
"Kontrol atas selatan Ukraina adalah cara lain untuk menuju Transdniestria, di mana juga ada bukti bahwa penduduk berbahasa Rusia sedang ditindas," ungkap Minnekayev, dikutip dari TASS.
Minnekayev dalam pernyataannya tidak memberikan detail atau bukti apa pun mengenai penindasan ini.
Transdniestria berbatasan dengan Ukraina. Wilayah itu dikhawatirkan akan digunakan sebagai landasan bagi Rusia untuk melancarkan serangan baru terhadapnya.
Pada awal April lalu, Kiev mengatakan, sebuah lapangan terbang di Transdniestria sedang dipersiapkan untuk menerima pesawat Moskow dan menerbangkan pasukan Rusia ke Ukraina. Tuduhan ini dibantah oleh kementerian pertahanan dan otoritas Moldova di Transdniestria.
Ditulis oleh: Airin Sukono
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan Wakilnya Dhony Rahajoe mengundurkan diri dari jabatannya. Jabatan keduanya akan diisi sementara oleh Menteri PUPR Basuki dan Wamen ATR/BPN Raja Juli.
Updated 3 Juni 2024, 21:28 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini