Malaysia Cabut Larangan Terbang dari 8 Negara Afrika

28 Desember 2021 19:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) di bawah program Malaysia-Singapore Vaccinated Travel Lane (VTL). Foto: REUTERS/Lai Seng Sin
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) di bawah program Malaysia-Singapore Vaccinated Travel Lane (VTL). Foto: REUTERS/Lai Seng Sin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Malaysia akhirnya memutuskan untuk mencabut larangan terbang dari negara-negara di Afrika pada Selasa (28/12). Sebab, varian Omicron sudah telanjur menyebar secara global.
ADVERTISEMENT
Malaysia sebelumnya menerapkan larangan penerbangan dari delapan negara di Afrika, seperti Afrika Selatan, Malawi, Zimbabwe, dan Mozambik.
Wilayah selatan Afrika merupakan lokasi pertama ditemukannya varian Omicron, sehingga saat itu, larangan penerbangan menjadi langkah pencegahan masuknya varian ini.
Dikutip dari Reuters, Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan, melihat penyebaran varian Omicron yang sangat cepat di seluruh dunia, tidak ada alasan bagi Malaysia untuk melanjutkan larangan terbang dari negara-negara di Afrika.
Meski begitu, kedelapan negara ini masih akan dikategorikan sebagai negara berisiko tinggi COVID-19. Oleh karenanya, pendatang dari wilayah tersebut akan dikenakan pembatasan-pembatasan tambahan.
Seorang staf bandara mengenakan gelang pada seorang pelancong setibanya di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) di bawah program Jalur Perjalanan Vaksinasi Malaysia-Singapura (VTL). Foto: REUTERS/Lai Seng Sin
Saat ini, Malaysia mendeteksi 306 kasus suspek Omicron dari 366 sampel yang diambil dari pelaku perjalanan internasional. Mereka adalah pendatang positif COVID-19 yang tiba di Malaysia pada 21-25 Desember 2021.
ADVERTISEMENT
“Kami masih menunggu hasil dari sekuensing genom untuk mengkonfirmasi [varian Omicron],” ujar Khairy pada Selasa (28/12). Ia menambahkan, Malaysia baru mencatat satu kasus penularan lokal.
Mengutip Newsnodes, sebanyak 62 kasus varian Omicron sudah terkonfirmasi di Malaysia. Varian ini telah ditemukan di 119 negara dan wilayah di dunia.
Menanggapi penyebaran variant of concern ini, Kemenkes Malaysia juga memberlakukan sejumlah kebijakan baru.
Salah satunya adalah memperpendek durasi vaksinasi dosis kedua ke dosis ketiga (booster). Kini, jarak dari suntikan dosis kedua ke dosis ketiga menjadi hanya tiga bulan.
Petugas memberikan vaksin corona Sinovac kepada warga di Sabak Bernam, Malaysia. Foto: Lim Huey Teng/REUTERS
Selain itu, perkumpulan warga pada Natal dan Tahun Baru juga dilarang oleh Pemerintah Malaysia. Persyaratan booster bagi warga berisiko tinggi COVID-19 juga diberlakukan.
Total kasus COVID-19 di Negeri Jiran mencapai 2.743.936 infeksi dan 31.369 kematian. Kasus aktif mencapai 42.917 pasien, dengan 297 orang mengalami gejala serius atau dalam kondisi kritis.
ADVERTISEMENT
Sejumlah negara di dunia sudah mulai mencabut larangan terbang dari Afrika. Amerika Serikat akan segera mengizinkan kembali penerbangan dari wilayah tersebut.
Singapura, negara tetangga Malaysia, sudah membuka pintunya bagi pendatang dari 10 negara Afrika.
Sementara Indonesia masih menutup perbatasannya dari negara-negara tersebut demi menghalau masuknya varian Omicron. Sejauh ini, RI sudah mendeteksi 47 kasus Omicron, sebagian besar adalah kasus impor.