Mahasiswa Belajar di Dalam Tenda Saat Aksi Pro-Palestina di Columbia University

26 April 2024 18:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi Demo Mahasiswa Pro-Palestina Columbia University, NYC, Jumat (26/4/2024). Foto: Aistyara Charmita
zoom-in-whitePerbesar
Situasi Demo Mahasiswa Pro-Palestina Columbia University, NYC, Jumat (26/4/2024). Foto: Aistyara Charmita
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudah lebih dari sepekan mahasiswa di Columbia University, New York City, AS, melakukan aksi bela Palestina. Para pendemo ramai-ramai mendirikan tenda di halaman kampus top itu.
ADVERTISEMENT
Uniknya, menurut salah satu mahasiswa Indonesia di kampus itu, mahasiswa yang melakukan aksi tetap melakukan aktivitas normal di dalam tenda dan halaman kampus.
"Mereka ngekamp saja di kampus dan mereka tetap menjalankan keseharian di dalam halaman itu. Jadi di dalam kamp itu kalau ditanya ngapain, ya sebenarnya paling banyak belajar," ujar Faiz Eckmal, mahasiswa Master of Public Administration, Columbia University, kepada kumparan, Jumat (26/4).
Demonstrasi ini bukan hanya bentuk protes, tetapi juga tempat mahasiswa-mahasiswa ini menunjukkan komitmen mereka terhadap perdamaian dan keadilan di Gaza.
Sebagian mahasiswa Indonesia juga turut aktif dalam aksi ini dengan hadir secara rutin sejak pekan lalu (17/4). Meskipun demikian, kata Faiz, mahasiswa Indonesia yang ikut aksi bela Palestina tetap bertanggung jawab dengan bidang akademiknya.
ADVERTISEMENT
"Mahasiswa Indonesia di sini luar biasa, semuanya sangat high performing dan bisa menyelesaikan perkuliahannya masing-masing. Tapi mereka juga menyempatkan waktunya buat ikut menyampaikan suara dan menyampaikan solidaritasnya ke aksi yang ada ini," jelasnya.
Mahasiswa pengunjuk rasa duduk di depan tenda saat protes Pro-Palestina di Universitas Columbia di New York, Senin 22 April 2024. Foto: AP Photo/Stefan Jeremiah

Tuntutan Aksi Protes

Aksi protes ini yang berlangsung sejak 17 April lalu ini menyoroti tuntutan divestasi dari Israel, pemutusan hubungan akademik dengan institusi di Israel, penolakan terhadap polisi masuk ke kampus, dan perlindungan terhadap komunitas sekitar dari praktik 'land grabbing' atau perebutan lahan.
Meskipun belum ada kesepakatan resmi dengan pihak administrasi kampus, mahasiswa yang terlibat bertekad untuk melanjutkan aksi ini hingga tuntutan mereka dipenuhi.
Partisipasi dalam demonstrasi ini terus bertambah seiring waktu. Menurut Faiz, dari awal aksi hingga sekarang, jumlah tenda di halaman kampus tidak berkurang, malah terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Bahkan setelah ada beberapa mahasiswa yang ditahan, simpati dari sesama mahasiswa di Columbia, baik yang berasal dari AS maupun mahasiswa internasional, semakin meningkat. Sorotan media terhadap aksi ini juga membuat gerakan ini menyebar ke puluhan kampus lain di AS.
Faiz mengatakan, selama ini tidak pernah ada larangan tertulis untuk berdemo di Columbia. Aksi-aksi seperti ini juga rutin dilakukan. Sebelum demonstrasi Gaza Solidarity Encampment ini, mahasiswa sudah berkali-kali melakukan aksi untuk Palestina.
"Meskipun ada beberapa masalah, tapi kalau saya bilang sih pihak kampus enggak menghalang-halangi," ungkapnya.
Namun, menurutnya, kampus juga pernah mencabut izin organisasi-organisasi mahasiswa seperti Student Justice for Palestine dan Jewish Voice for Peace.