Libatkan Pemuda Akses Energi, Kementerian ESDM Kembali Launching Patriot Energi

18 Juni 2021 21:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas merawat panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) EDSM, Jakarta, Rabu (24/3). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petugas merawat panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) EDSM, Jakarta, Rabu (24/3). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya melibatkan generasi muda, dengan melaksanakan kembali Program Patriot Energi.
ADVERTISEMENT
Program ini bertujuan mendorong keterlibatan generasi muda dalam pendampingan, pengembangan, pembangunan dan pengelolaan pembangkit EBT secara berkelanjutan melalui pemanfaatan potensi EBT setempat.
"Patriot Energi akan memberikan akses listrik kepada masyarakat yang bersih, andal, dan kontinyu, khususnya di daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal, dan wilayah Transmigrasi," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif saat me-launching Program Patriot Energi yang dilangsungkan secara hybrid, Jumat (18/6).
Arifin menuturkan, generasi muda tersebut nantinya direkrut, dilatih dan dididik untuk memiliki 4 kompetensi dasar, yaitu kompetensi keteknisan, kompetensi kejuangan, kompetensi kerakyatan, dan kompetensi keikhlasan sehingga diharapkan mampu mengatasi segala hambatan dan tantangan pada saat diterjunkan ke lapangan.
"Generasi muda Patriot Energi ini juga dibekali kemampuan untuk dapat mengedukasi masyarakat tentang EBT dan mempersiapkan organisasi pengelola fasilitas pembangkit EBT yang akan atau sedang dibangun agar pemanfaatannya dapat dilakukan secara berkelanjutan," lanjut Arifin.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Setelah selesai mengikuti pendidikan dan pelatihan, selanjutnya generasi muda Patriot Energi ini dapat dimanfaatkan semua pihak yang membutuhkan, baik Kementerian ESDM atau pihak lain untuk menjangkau daerah-daerah 3T atau badan usaha lainnya yang berkeinginan mengembangkan pembangkit EBT.
ADVERTISEMENT
Terkait pengembangan EBT, Menteri ESDM menjelaskan, bauran EBT pada bauran energi primer nasional di tahun 2020 baru mencapai 11,2% atau dibutuhkan dua kali lipat dari kondisi saat ini untuk memenuhi target 23% pada tahun 2025 sebagaimana ditetapkan dalam Kebijakan Energi Nasional.
Dalam upaya mencapai target tersebut, Kementerian ESDM tengah menjalankan beberapa program percepatan pengembangan EBT, yaitu melakukan substitusi energi primer dengan tetap menggunakan eksisting teknologi seperti program B30, cofiring dan pemanfaatan Refused Derivative Fuel (RDF).
Kemudian, konversi energi primer fosil melalui penggantian PLTD atau PLTU dengan pembangkit EBT, biogas dan pellet untuk memasak; penambahan kapasitas pembangkit EBT untuk memenuhi demand baru dengan fokus pengembangan PLTS; dan pemanfaatan EBT non listrik/non BBN seperti briket dan pengeringan produk pertanian biogas.
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga angin Foto: Pixabay
Program Patriot Energi sebelumnya pernah dilaksanakan Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal EBTKE pada 2015-2016.
ADVERTISEMENT
Program tersebut mendayagunakan 160 orang generasi muda yang telah dididik dan dilatih oleh Kementerian ESDM bekerja sama dengan Inisiatif Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) dengan pembiayaan APBN, yang ditugaskan di 160 desa, di 39 Kabupaten, di 18 provinsi selama 5 bulan hingga 1 tahun. Lokasi penugasan tersebar dari Kepulauan Mentawai hingga Keerom, Papua.
Program Patriot Energi yang akan dimulai di tahun 2021 akan bekerja sama dengan IBEKA, menjaring 100 pemuda-pemudi yang akan bertindak sebagai fasilitator lapangan di daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal, dan wilayah Transmigrasi, melaksanakan survei potensi EBT di daerah, membantu program de-Dieselisasi PT PLN (Persero), dan membantu kemandirian listrik desa.