Kronologi Brigadir Ridhal Tewas: Peristiwa Kamis Terungkap Jumat

29 April 2024 9:26 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah TKP tewasnya Brigadir Ridhal, Minggu (28/4). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rumah TKP tewasnya Brigadir Ridhal, Minggu (28/4). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Brigadir Ridhal Ali Tomi, Anggota Polresta Manado, tewas di dalam mobil Toyota Alphard B 1544 QH dengan luka tembak di kepala. Polisi menyebut Ridhal bunuh diri.
ADVERTISEMENT
TKP berada di area rumah gedongan di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan. Rumah ini milik tokoh Fahmi Idris yang dikontrak Indra Pratama, Ketua Gibran Center Jawa Timur—belum diketahui apa kaitan jabatan tersebut dengan kasus ini. Ketua RT menyebut Indra adalah pengusaha tambang batu bara.
Rumah TKP tewasnya Brigadir Ridhal, Sabtu (27/4). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Begini kronologi terkait tewasnya Ridhal, hingga penyidikan polisi berlangsung:

Kamis (25/4)

Pukul 16.34 WIB

Ridhal diketahui tewas, diduga menembak kepalanya sendiri, di dalam Alphard.
Tidak ada saksi mata, hanya ada rekaman CCTV yang menunjukkan mobil Alphard yang disebut-sebut di dalamnya ada Ridhal, melaju pelan tidak terkendali hingga berhenti karena menabrak mobil Lexus SUV.
Rekaman CCTV menunjukkan Alphard tersebut menggunakan pelat nomor tertentu.
Alphard yang terekam CCTV TKP tewasnya Brigadir Ridhal. Dok: Ist.
Rekaman CCTV merekam momen tabrakan tersebut yang membuat seorang pekerja menghampiri mobil, melongok ke dalam, dan terkejut.
ADVERTISEMENT
Sisa rekaman CCTV memperlihatkan delapan orang silih berganti melihat dalamnya Alphard, kemudian panik. Satu dari delapan orang itu diduga adalah istri Indra, sambil menggendong bayi.
Rekaman CCTV tidak sedikit pun memperlihatkan Ridhal.

Jumat (26/4)

Pukul 16.20 WIB

Informasi soal peristiwa tersebut muncul di kalangan wartawan, namun polisi belum ada yang menjelaskan.
Kasat Reskrim Polres Jaksel, AKBP Bintoro; hingga Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam, belum memberikan statement.
Karopenmas Mabes Polri, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, menyatakan Polsek Mampang, Polres Jaksel, Polda Metro Jaya, telah menangani sejak awal proses penyelidikan ini.
"Perkembangan akan disampaikan oleh Kapolsek," kata Trunoyudo.
Kapolsek Mampang, Kompol David Kanitero, menyatakan sedang menuju markas Polres Jaksel dan akan memberikan statement di sana.
ADVERTISEMENT
Belakangan, AKBP Bintoro menggelar jumpa pers. Dia mengatakan ada senjata api yang diamankan dari sekitar jenazah Ridhal.
"Kami menemukan beberapa barang bukti di dalam mobil tersebut, berupa satu pucuk senjata api jenis HS, dengan kaliber 9 mm," kata Bintoro.
Bintoro tidak menerangkan siapa pemilik pistol itu. Selain itu juga apakah pistol itu yang digunakan dalam peristiwa tersebut.
Pistol HS mulai digunakan Polri pada tahun 2000-an. Salah satunya dipakai oleh Korps Brimob Polri untuk memperkuat persenjataan unit khusus mereka.
Terkait Brimob, di internet berseliweran foto Ridhal menggunakan seragam Brimob. Kendati tugas Ridhal terakhir, disebutkan oleh Polresta Manado, adalah Satlantas.
Pada momen ini juga di kalangan wartawan tersebar foto Ridhal berlumuran darah.
ADVERTISEMENT
Selain itu disebutkan bahwa Ridhal tewas dalam kondisi duduk di kursi pengemudi lengkap dengan safety belt yang masih terpasang.

Sabtu (27/4)

Pukul 11.53 WIB
kumparan mendatangi TKP, namun wartawan tidak diperkenankan masuk. Dari luar terlihat di balik gerbang tinggi terdapat sejumlah atap bangunan kendati nomor rumah tersebut hanya satu: Nomor 20.
Tampak bagian depan Alphard menggunakan pelat nomor B 1544 QH:
Tampak dalam rumah pengusaha batu bara yang jadi tempat Brigadir Ridhal tewas diduga bunuh diri. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Di sekeliling Alphard hitam dan Lexus putih itu dipasangi garis polisi.
Pukul 13.09 WIB
Kapolres Jakarta Selatan Ade Rahmat mengatakan Brigadir Ridhal berada di Jakarta dalam rangka cuti. "Sedang cuti berdasarkan keterangan dari Kapolresta Manado kepada kami," ujar Ade kepada wartawan.
Pernyataan itu berbeda dengan pengakuan istri Brigadir Ridhal, Oshin Husain (37), yang menyebut, suaminya sedang bertugas atau BKO sejak 2022. Dia menyebut, suaminya bertugas mengawal seorang pengusaha.
ADVERTISEMENT
"BKO, sejak 2022," ujarnya saat diwawancarai Manado Bacirita di rumahnya di Minahasa, Sulawesi Utara, Sabtu (27/4).
Oshin Husain istri Brigadir Ridhal Ali Tomi. Dok: Manado Bacirita
Kasi Humas Polresta Manado Ipda Agus Haryono mengatakan Ridhal sepekan lalu izin cuti ke atasannya di Satlantas. Namun tidak ada kejelasan apakah izin tersebut tertulis atau lisan.
Pukul 13.18 WIB
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, mengatakan dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh Brigadir Ridhal diduga akibat masalah pribadi.
"Motif bunuh diri itu masalah pribadi, itu masih kita dalami kepada istri, kerabat, keluarga. Kita akan bukan nanti yang bersangkutan," ujar Ade kepada wartawan, Sabtu (27/4).
Ia kembali menegaskan bahwa Brigadir Ridhal bunuh diri, bukan pembunuhan seperti dugaan publik yang beredar.
Pukul 15.35 WIB
Foto Brigadir Ridhal dan istri. Dok: Manado Bacirita
Indra bersama istrinya mendatangi RS Polri, melihat jenazah Ridhal.
ADVERTISEMENT
Kepada wartawan, istri Indra bercerita bahwa ia tidak mendengar suara tembakan tersebut.
Yang ia dengar adalah suara tabrakan—yang diduga terjadi usai penembakan.
Hal yang sama juga disampaikan warga sekitar.
2 remaja yang rumahnya tepat di depan rumah kejadian tak mendengar suara tembakan.
Hal yang sama juga disampaikan rekan Ndun, Enggar. Mereka mengaku saat itu ia berada di rumahnya yang letaknya tepat di belakang tembok rumah, lokasi tewasnya Ridhal.
"Polisi kemarin pas malam ramai banget, malam Jumat," katanya.
Pukul 19.57
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yoss mengatakan, Ridhal tidak diautopsi dengan alasan permintaan keluarga. Jenazah diberangkatkan menggunakan pesawat.
Jenazah Brigadir Ridhal dibawa ke Manado dari RS Polri Kramat Jati, Sabtu (27/4/2024) Foto: Jonathan Devin/kumparan

Kejanggalan

Kompolnas mendorong Propam Polri segera mengungkap hal-hal yang dianggap masih janggal dalam peristiwa meninggalnya Brigadir Ridhal. Termasuk mengenai surat tugas hingga sosok Polwan yang disebut mengajak Ridhal ke Jakarta.
ADVERTISEMENT
Ketua Harian Kompolnas, Irjen (Purn) Benny Mamoto mengungkap sejumlah kejanggalan dalam kematian Ridhal. Apa saja?