KPU Dapat Penghargaan Rekor MURI, Diminta Pulihkan Kepercayaan Masyarakat

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asyari. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menerima piagam penghargaan rekor MURI. Penghargaan ini diberikan terkait kirab bendera pemilu secara estafet melalui daerah terbanyak.

"Saya telah berkunjung lebih dari 80 negara di planet Bumi ini, dan di beberapa negara demokrasi kami telah menyaksikan penyelenggaraan pemilu dengan cara dan budaya masing-masing. Tapi terus terang, saya belum pernah menyaksikan suatu penyelenggaraan pemilu seperti yang hari ini saya saksikan," kata Pendiri MURI Jaya Suprana dalam Acara Deklarasi Kampanye Damai di KPU, Senin (27/11).

Ia menjelaskan, rekor hari ini yang diberikan bukan hanya rekor nasional tapi rekor dunia. Jaya juga meminta KPU konsisten menyelenggarakan Pemilu 2024 secara jujur dan adil.

"Tolong KPU, anda benar-benar selenggarakan pemilu 2024 sebagai pemilu damai. Itu yang didambakan oleh seluruh bangsa Indonesia ini. Apalagi KPU tolong Anda pulihkan kepercayaan rakyat Indonesia kepada lembaga kenegaraan. Belakangan ini terjadi krisis kepercayaan terhadap lembaga dan pemerintahan bangsa Indonesia," jelas dia.

Jaya Suprana di Balai Kota Foto: Nadia Risso/kumparan

"Tapi saya yakin KPU kalau benar-benar berhasil menyelenggarakan pemilu ini secara damai, Anda, KPU ini akan memulihkan kepercayaan bangsa Indonesia pada pemerintahnya," sambungnya.

Namun di sisi lain, Jaya meyakini KPU tak akan bisa kerja sendiri. Semua elemen masyarakat harus bekerja sama.

Oleh karena itu Jaya juga mendorong para paslon di Pilpres 2024 bisa mengajak pendukungnya untuk ikut damai.

"Tapi saya yakin KPU tidak mungkin bekerja sendiri. Keberhasilan ini juga tergantung kepada para peserta pemilu, dan terutama kepada enam putra terbaik Indonesia yang terpilih menjadi para capres dan cawapres masa bakti 2024-2029," jelas dia.

"Maka kepada Anda semua, para capres dan cawapres, enam putra terbaik ini, kami mohon berkenan Anda untuk mendukung KPU memulihkan kepercayaan bangsa Indonesia kepada lembaga pemerintahnya," tutupnya.