Komjen Arief Bertekad Hasilkan Polisi Berintegritas Lewat Lemdikpol

7 Februari 2019 20:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kalemdikpol Komjen Arief (kanan) di acara pemberian pengarahan di Akpol. Foto: Dok. Lemdikpol
zoom-in-whitePerbesar
Kalemdikpol Komjen Arief (kanan) di acara pemberian pengarahan di Akpol. Foto: Dok. Lemdikpol
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komjen Arief Sulistyanto bergerak cepat ketika diamanahi Kapolri Jenderal Arief Sulistyanto jabatan Kalemdikpol. Arief bergerak ke berbagai daerah tempat para anggota Polri dididik.
ADVERTISEMENT
Seperti salah satunya di Akpol, Semarang. Dalam kesempatan tatap muka dengan taruna Akpol yang merupakan cikal bakal pimpinan Polri, Arief menekankan soal polisi yang profesional dan berintegritas.
"Polisi di era demokrasi menghadapi ekskalasi tantangan dalam setiap orde, mengharuskan polisi bertindak progresif kontekstual. Perlu upgrading skill, attitude, knowledge, experiential supaya bisa bersikap dan berperilaku dan bertindak sesuai konteksnya," jelas Arief dalam keterangannya, Kamis (7/2).
Arief sendiri berada di Akpol pada Rabu (6/2), dan kini dia tengah berada di Pusdik Sabhara di Sidoarjo, Jatim.
"Saat ini kita berada pada era globalisasi, lahirnya dunia baru “cyber space”, “dunia maya” yang menyebabkan terjadinya revolusi dalam berbagai bidang kehidupan," urai Arief.
Suasana di acara pemberian pengarahan di Akpol. Foto: Dok. Lemdikpol
Karakteristik interaksi di dunia maya, lanjut Arief, dapat menimbulkan dampak negatif yang besar bila tidak diikuti dengan upaya pengelolaan yang efektif. Karena itu Arief menekankan penegak hukum yang profesional.
ADVERTISEMENT
"Penegakan hukum yang efektif, regulasi yang tegas, aparat penegak hukum yang berintegritas dan perangkat untuk pengungkapan yang canggih," beber dia.
Arief menjelaskan, Polri memiliki tugas yang sangat berat, karena akan berhadapan langsung dengan perubahan masyarakat yang jauh lebih terbuka, lebih kritis, lebih pandai, dan lebih banyak dibanding polisi itu sendiri.
"Dalam era demokrasi seperti saat ini polisi harus mengenal jati diri yang sebenarnya, harus bisa berdiri diatas semua golongan karena Polri adalah Polisi Negara. Kalau tidak berdiri tegak maka akan bisa terombang ambing ke sana kemari dan menjadikan polisi dinilai tidak profesional," urainya.
"Democratic policing akan menjadi slogan yang tanpa makna kalau kita yang bertanggung jawab membangun budaya dan peradaban baru polisi tidak bangga dengan peran kita. Mari kita bangun Polri dari Lemdiklat ini sebagai cikal bakal lahirnya polisi modern, polisi profesional, dan polisi yang berintegritas," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Melantik Langsung Kapusdik Sabhara
Sementara dalam kunjungan ke Sidoarjo, Komjen Arief memimpin langsung Sertijab Kapusdik Sabhara dari  Kombes Akhmad Yoga Pranata kepada Kombes Kukuh Santoso di gedung olahraga Pusdik Sabhara, Porong, Sidoarjo.
Yoga sebenarnya baru dilantik sebagai Kapusdik Sabhara tiga bulan yang lalu atau pada 8 November 2018.
Yoga sebelumnya duduk sebagai Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Timur di Mojokerto dan kini dimutasi sebagai analis kebijakan madya Lemdiklat Polri. Dia diganti berdasarkan Surat Telegram Kapolri ST/327/II/KEP/2019 tertanggal 2 Februari 2019. 
Kalemdikpol Komjen Arief Sulistyanto, saat berjalan mengelilingi petugas kepolisian yang sedang berbaris di Lemdikpol Polri. Foto: Dok. Lemdikpol
Tak ayal pergantian Yoga yang serba cepat dan mendadak itu memang menimbulkan tanda tanya. Juga alasan mengapa Arief sampai ‘capek-capek’ datang ke Porong untuk memimpin Sertijab sederhana yang  hanya dihadiri puluhan peserta itu—seorang Brigjen, perwira menengah, perwira pertama, bintara, siswa, dan ibu bhayangkari itu. “Kapusdik itu dibawah langsung Kalemdiklat, sama seperti Gubenur Akpol, Kepala STIK, dan Kepala Sespim. Langkah saya ini untuk memotivasi anggota dan pejabat baru tentang “paradigma baru” Lemdiklat Polri yang bertanggung jawab terhadap masa depan Polri,” kata Arief dalam keterangannya. “Paradigma baru” itu, ungkap Arief, adalah langkah membangun kesadaran bahwa lembaga pendidikan adalah posisi penting. Bukan jabatan buangan dan ampiran. Pendidikan harus dilaksanakan dengan membangun dan membentuk budaya Polri dalam pembentukan polisi baru. “Serah terima jabatan ini sebagai salah satu bentuk pembinaan karier personil sehingga akan ada perputaran di dalam pimpinan organisasi. Terimakasih pada Kombes Ahmad Yoga dan Kombes Kukuh sebagai Kapusdik baru diharapkan dapat menyelenggarakan pendidikan bintara dan pendidikan spesialisasi bidang Sabhara dengan profesional dan lebih baik,” harap Arief.
ADVERTISEMENT
“Tugas sebagai pendididik adalah tugas yang mulia. Pekerjaan ini memerlukan inovasi, langkah progresif, perjuangan, dan terobosan-terobosan baru dalam mengambil langkah-langkah dalam mempersiapkan SDM yang profesional,” urai Arief.