Kisah Hamzah Haz soal Sejarah PPP dan Pakai Logo Ka'bah Usai Umrah

20 Desember 2020 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Partai Persatuan Pembangunan Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Partai Persatuan Pembangunan Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah Haz, membagikan cerita terkait sejarah awal tercetusnya penggunaan ka'bah sebagai logo yang digunakan PPP.
ADVERTISEMENT
Cerita tersebut diawali Hamzah ketika ia menyatakan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada era Presiden BJ Habibie.
Saat itu muncul desakan oleh masyarakat kepada Presiden agar pimpinan partai tidak menjabat posisi menteri.
"Waktu saya jadi menteri kemudian saya bertemu dengan Pak Habibie. Saya katakan, Pak, saya minta berhenti, saya gagal jadi menteri. Lalu Pak habibie menjawab, Bapak bicara apa dengan saya. Jadi dia kaget juga. Jadi saya katakan saya minta berhenti, mengapa Bapak berhenti? Saya meminta kepada Pak Ginanjar Menko Ekonomi apa yang jadi program Pak hamzah penuhi semua, mengapa mau berhenti?," cerita Hamzah Haz di Muktamar PPP, Minggu (20/12).
ADVERTISEMENT
Pengajuan mundur dari jabatan menteri diajukan oleh Hamzah, juga dimaksudkannya agar ia dapat lebih fokus dalam mengurus partainya. Saat itu PPP diketahui tengah bertarung dengan sejumlah partai besar semisal PDIP dan Golkar untuk menggaet suara rakyat dalam pemilu.
Mantan Wakil Presiden Indonesia ke-9 Hamzah Haz (ketiga kiri) saat hadiri Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8). Foto: Helmi Afandi/kumparan
"Pak, ini kan reformasi semua ormas ini mendirikan partai dan yang dihadapi PPP bukan ringan-ringan ini, ada Gus Dur, Prof Amien Rais. Jadi saya merasa khawatir bahwa nanti PPP ini benar-benar yang dikatakan pepesan kosong itu," cerita Hamzah.
Sebelum mengundurkan diri, Hamzah saat itu juga mengajukan izin untuk umrah selama seminggu. Singkat cerita, dalam perjalanan ibadahnya itu Hamzah menyebut dirinya memperoleh pandangan untuk menggunakan ka'bah sebagai logo dari partai yang saat itu ia komandoi. Doa pun ia panjatkan saat itu.
Petugas kebersihan langsung membersihkan area mataf (tempat tawaf) di sekitar Ka'bah setelah kelompok pertama umrah selesai. Foto: Dok. gph.gov.sa
"Saya selalu berusaha tahajud itu di multazam antara Hajar Aswad dengan pintu ka'bah. Malam ketiga saya renungi ka'bah itu, saya renungi dalam-dalam tiba-tiba saya teringat dengan gambar PPP itu adalah ka'bah. Kemudian saya spontan begini, 'Ya Allah aku ini Hamzah Haz ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, partai Islam. Izinkanlah Ya Allah Partai Persatuan Pembangunan memakai ka'bah ini menjadi tanda gambarnya," ucap Hamzah.
ADVERTISEMENT
Umrah yang rencananya akan dijalaninya selama seminggu, ia persingkat menjadi hanya 3 hari. Setibanya di tanah air, ia mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai menteri dan memilih untuk tetap berkonsentrasi mengurus partai.
"Saya cerita dengan teman-teman memang kata saya ketika saya mau berhenti dari menteri saya tidak mengadakan rapat DPP sebab nanti ada pro dan kontra. Jadi saya sekarang sudah berhenti jadi menteri dan saya sudah umrah dan saya berasa dari umrah itu insyaallah kita jalan sudah enggak usah khawatir dengan segala pengamat-pengamat semuanya itu," kata Hamzah.
"Pemilu umum 1999 sampai 2004 PPP itu 58 kursi, kita nomor 3, PDIP Golkar PPP tahun 1999 sampai 2004, kebetulan waktu saya memimpinnya itu, alhamdulillah dapat nomor 3," tutupnya.
ADVERTISEMENT