Kisah Aisyah Pasien Corona, Jadi Yatim Piatu Setelah Ibu Wafat karena COVID-19
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Aisyah yang tinggal hanya bersama ibunya itu juga ikut terpapar corona . Karena tak ada anggota keluarga yang merawat, Aisyah diantar oleh tetangganya untuk dirawat di Rumah Lawan COVID-19 di Ciater, Serpong, Tangsel.
Koordinator Rumah Lawan COVID-19 Kota Tangerang Selatan, Suhara Manullang, mengatakan, Aisyah diterima petugas pada Sabtu (16/1). Sesuai prosedur, karena sudah terkonfirmasi positif corona, kata Suhara, maka bocah tersebut bisa mendapatkan pelayanan. Bocah kelas 4 SD itu kini dirawat di ruang I.
"Hari Sabtu (16/1) sore. Persisnya lupa, bagian admin WhatsApp saya, bahwa ada dikasih foto, diantar tetangga, hasil swabnya sudah ada, positif kan," ujar Suhara kepada kumparan, Rabu (20/1).
Suhara tidak mendetailkan bagaimana Aisyah tertular corona. Menurutnya, hal itu menjadi ranah Puskesmas untuk melakukan tracing.
ADVERTISEMENT
"Kalau itu kan kami coba tanya, bahwa ibunya positif [corona], meninggal ibunya, Aisyah diperiksa juga, karena di rumah tidak ada siapa-siapa. Intinya di belakang semua itu, Puskesmas yang tracking," tambahnya.
Suhara mengaku telah bertemu dengan Aisyah pada Selasa (19/1). Ia mengatakan kondisinya sehat dan ceria. Bahkan, bocah itu dianggap anak oleh pasien ibu-ibu. Selain itu, sejumlah orang juga mengirimkan bantuan kepada Aisyah, seperti susu dan kebutuhan lainnya.
"Sekarang banyak yang nemenin. Dia sehat. Tidak terjadi apa-apa," ujar Suhara.
Meski begitu, dua psikolog tetap ditugaskan untuk mendampingi Aisyah. Hal itu dilakukan untuk menjaga kesehatan mentalnya karena psikologi anak-anak yang masih labil.
"Heboh di medsos khawatir mental anak tersebut. Tujuan kami ingin merawat sampai sembuh dipulangkan. Setelah dipulangkan kami coba menghubungi keluarga," pungkasnya.
ADVERTISEMENT