Khamenei Sebut Negosiasi dengan Amerika Tak Akan Akhiri Masalah

27 November 2022 2:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei. Foto: Official Khamenei website via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei. Foto: Official Khamenei website via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa bernegosiasi dengan Amerika Serikat tidak akan mengakhiri masalah yang mengguncang negaranya.
ADVERTISEMENT
Iran telah dilanda demonstrasi berminggu-minggu yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini pada 16 September lalu. Dia telah ditangkap Polisi Moral Iran karena diduga melanggar kode berpakaian ketat negara untuk wanita. Ia tewas di tangan polisi tersebut.
Pejabat pemerintah menyalahkan kerusuhan yang terjadi kepada 'musuh asing' di Barat yang mereka tuduh menghasut pelanggaran hukum atas peristiwa tersebut. Hasutan itu, berujung eskalasi masa besar-besaran.
"Beberapa orang memberi tahu kami di surat kabar atau di internet bahwa untuk mengakhiri masalah yang dimulai beberapa minggu lalu, yang diperlukan hanyalah menyelesaikan masalah Anda dengan Amerika dan mendengarkan suara bangsa," kata Khamenei, dikutip dari AFP, Minggu (27/11).
"Negosiasi tidak akan menyelesaikan apa pun," kata dia dalam komentar yang disiarkan di televisi pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Masalah kita dengan Amerika hanya bisa diselesaikan dengan membiarkan negara itu menyandera kita untuk tebusan," sambungnya.
Sejumlah demonstran bergabung dalam aksi protes terkait kematian Mahsa Amini di depan markas besar PBB di Erbil, Irak, Sabtu (24/9/2022). Foto: Azad Lashkari/REUTERS
Khamenei mengatakan bahwa untuk mengakhiri permusuhan, AS ingin Iran meninggalkan program nuklirnya, mengubah konstitusinya, membatasi pengaruhnya di dalam perbatasannya, dan menutup industri pertahanannya.
"Tidak ada orang Iran yang dapat menerima kondisi seperti itu," kata dia.
Khamenei justru merujuk pada demonstrasi pro-pemerintah dan mengenang komandan Iran Qasem Soleimani, yang dibunuh Amerika dalam serangan pesawat tak berawak tahun 2020 di Baghdad.
"Kerumunan besar ini adalah suara bangsa Iran," katanya.
Khamenei menyampaikan komentar tersebut kepada paramiliter yang mengunjunginya sebagai bagian dari perayaan pekan Basij. Basij adalah milisi sukarela yang direkrut di bawah naungan Korps Pengawal Revolusi Islam,
ADVERTISEMENT
"Masalahnya tidak sedikit perusuh di jalanan, bahkan jika setiap perusuh, setiap teroris, harus dihukum," kata Khamenei kepada majelis besar itu.
Seorang wanita memegang plakat selama protes menyusul kematian Mahsa Amini di depan markas besar PBB di Erbil, Irak, Sabtu (24/9/2022). Foto: Azad Lashkari/REUTERS
"Medan perang jauh lebih luas. Musuh utama adalah arogansi global," tambahnya, menggunakan istilah Iran untuk Amerika Serikat dan sekutunya termasuk Israel.
Presiden Ebrahim Raisi pada hari Sabtu mengunjungi unit Basij di Teheran dan mengatakan kepada mereka: "Anda telah tampil cemerlang dalam perang melawan para perusuh," laporan kantor berita Tasnim.