news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ketum Rabithah Alawiyah: Kunjungan Kapolri Menyambung Jembatan yang Ada

30 Januari 2021 17:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyematan tanda pangkat dan tanda jabatan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (27/1). Foto: Youtube/Sektretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Penyematan tanda pangkat dan tanda jabatan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (27/1). Foto: Youtube/Sektretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit baru saja melanjutkan silaturahminya dengan mengunjungi Rabithah Alawiyah di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zein Umar mengapresiasi kunjungan Jenderal Listyo Sigit ini.
ADVERTISEMENT
Sebab, Kapolri terakhir yang berkunjung adalah Tito Karnavian.
"Terakhir Kapolri yang datang itu Pak Tito, baru beliau menyambung kembali. Jadi ini menyambung jembatan yang sudah ada. Dan ini baik, karena adanya ketersambungan ini tidak ada komunikasi tersumbat antara ulama Habaib dan Polri dan juga yang lain," kata Habib Zein Umar kepada wartawan di lokasi, Sabtu (30/1).
Zein bercerita, dalam kunjungan tersebut, Sigit mengharapkan sinergitas antara Polri sebagai penegak hukum dan pengayom masyarakat dengan para ulama Rabithah. Ia juga mengajak Ulama agar menyisipkan pesan-pesan untuk menjaga kamtibmas ke dalam ceramahnya.
Zein menyebut Sigit menilai bahasa hukum kerap kurang dipahami umat. Sehingga, bahasa umat dapat membantu Polisi dalam melaksanakan tugas.
Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan usai dilantik sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/1). Foto: Youtube/Sektretariat Presiden
"Tadi kata beliau, pendekatan ini akan dilakukan dengan bahasa keumatan bahwa pendekatan ini kadang-kadang hal yang sebenarnya simpel jadi kompleks, karena ada persepsi yang beda," ucap Zein.
ADVERTISEMENT
Zen juga mendukung penuh 2 langkah yang ditawarkan Sigit sebagai Kapolri, yakni perilaku transparansi dan humanis. Bagi Zein, dua hal tersebut merupakan kemajuan besar.
"2 hal ini yang saya pegang merupakan kemajuan besar, karena apa pun kalau pendekatan dialog dan preventif tidak akan ada masalah yang bisa membuat kita terpisah. Lalu humanis ini juga perlu karena masyarakat perlu ada edukasi. Karena tanpa edukasi masyarakat akan mengartikan berdasarkan masing-masing," jelas Zein.
Selain itu, dalam pertemuan itu, Sigit menekankan pentingnya sinergi antara Umara dan Ulama, khususnya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Tadi kami sampaikan ke beliau-beliau. Pak titip, supaya pesan Kamtibmas kami bisa tersampaikan kepada umat dengan bahasa-bahasa dari bahasa umat dan tentunya itu akan sangat membantu untuk menjaga situasi yang lebih kondusif," kata Sigit.
ADVERTISEMENT